Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Setiap serangan militer China ke Taiwan lebih berdampak daripada perang Ukraina dalam arus perdagangan global seperti yang telah diutarakan oleh John Deng, negosiator perdagangan utama Taipei.
Deng mengatakan, jika terjadi serangan China terhadap Taiwan, kemungkinan gangguan bisa jauh lebih buruk disebabkan dunia bergantung pada Taiwan terutama untuk chip yang digunakan pada kendaraan listrik dan telepon seluler.
"Gangguan pada rantai pasokan internasional, tatanan ekonomi internasional, dan peluang untuk tumbuh akan jauh, jauh (lebih) signifikan daripada perang saat ini," tutur John seperti dikutip antaranews.com pada Rabu 15 Juni 2022.
Baca Juga: Yen Jepang Merosot Turun Sejak Tahun 1998, Akan Berdampak pada China dan Korea Selatan
Meskipun belum ada tanda-tanda serangan dari China, akan tetapi Taiwan segera meningkatkan tingkat kewaspadaannya sejak perang di Ukraina dimulai.
Semua bermula saat Pemerintah China menyatakan ingin 'penyatuan kembali secara damai' akan tetapi merencanakan 'pilihan lain' untuk Taiwan, meskipun pandangan tersebut telah dibantah oleh pemerintah yang telah terpilih secara demokratis di Taipei.
Taiwan mendominasi pasar global dengan produksi chip paling canggih dan nilai eskpornya sebesar 118 milia dolar (sekitar Rp1.740 triliun) pada tahun 2021.
Serangan ke Ukraina oleh Rusia menyebabkan kenaikan harga komoditas dan larangan ekspor makanan, yang menimbulkan kekhawatiran akan kelaparan di negara-negara miskin.
