Akibat Mabuk, Pria Jepang Panik Kehilangan USB yang Berisi Data Data Pribadi Pajak 400.000 Orang

- 27 Juni 2022, 16:15 WIB
Ilustrasi USB.
Ilustrasi USB. /lifeware.com

RINGTIMES BANYUWANGI - Seorang pria asal Jepang yang beprofesi sebagai kontraktor mengaku kehilangan perangkat USB drive yang berisikan nama, alamat, tanggal lahir, dan rincian pajak 460.000 orang setelah keluar malam untuk meminum minuman keras.

Kejadian itu bermula keitka seorang pria yang merupaja karyawan kontraktor perusahaan swasta yang namanya tidak disebutkan telah disewa utnuk mengawasi pembayaran bantuan Covid-19 ke rumah tangga setempat.

Namun pria asal Amagasaki, Hyogo, Jepang Barat itu keluar malam dengan membawa sebuah USB drive yang berisikan data penting, karena sebelumnya dirinya diamanatkan mengambil USB tersebut dari kantor untuk segera ditransfer ke pusat panggilan dekat Osaka.

 Baca Juga: Negara G7 Akan Larang Impor Emas Rusia

Setelah menghabiskan malam dengan minum-minum di sebuah restoran, dia menyadari dalam perjalanan pulang bahwa tas berisi USB drive itu hilang, bersama dengan data pribadi 460.000 penduduk Amagasaki.

Dia melaporkan kehilangan itu ke polisi keesokan paginya. Berdasarkan informasi yang dilaporkan, terdapat hampir setengah juta nama penduduk, alamat dan tanggal lahir, serta rincian pembayaran pajak tempat tinggal mereka dan nomor rekening bank dari mereka yang berhak menerima tunjangan anak dan pembayaran kesejahteraan lainnya.

Namun, nasib untung bagi pria tersebut, karena semua informasi telah dienkripsi dan dilindungi dengan kata sandi sehingga tidak ada berujung kebocoran data.

Baca Juga: Krisis Pangan dan Energi Kian Melonjak, Jokowi Ajak Anggota KTT G7 Mencari Solusinya

"Kami sangat menyesal bahwa kami telah merusak kepercayaan publik terhadap administrasi kota," kata seorang pejabat Amagasaki kepada wartawan yang dikutip dari The Guardian pada 27 Juni 2022.

Kota Amagasaki mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sebelumnya benar-benar memastikan manajemen keamanan saat menangani data elektronik.

"Kami akan bekerja untuk mendapatkan kembali kepercayaan warga kami dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi informasi pribadi.” tambah pejabat Amagasaki. 

Baca Juga: London Jadi Sasaran Utama Rudal Balistik Antarbenua, Rusia: Perlu Dua Menit Saja Hancur

Namun demikian, kejadian memalukan seperti ini bukanlah pertama kalinya di negeri Sakura.

Pada bulan Mei 2022 lalu, seorang pria asal kota Abu secara lalai telah mengirim uang sebesar 46,3 juta yen atau 343.000 dolar yang berisikan dana bantuan Covid-19 yang ditujukan untuk 463 rumah tangga berpenghasilan rendah.

Pihak berwenang setempat mengatakan pada minggu ini, bahwa mereka telah memulihkan semua uang dari agen pembayaran online setelah pria itu mengklaim bahwa dia telah mempertaruhkan seluruh jumlah itu.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah