Sebagai tahap awal, tim USAID ERAT telah ke Banyuwangi lalu dalam rangka melaksanakan konsultasi teknis bersama sejumlah OPD dan stakeholder terkait selama empat hari di Banyuwangi, 4-7 Juli 2022.
“Lewat konsultasi teknis ini kami menggali sejumlah permasalahan. Sehingga kami bisa mencarikan solusi dan memberikan pendampingan yang tepat,” papar Dina.
Selama program berlangsung, USAID ERAT akan memberikan bantuan berupa pendampingan teknis peningkatan kapasitas SDM.
Baca Juga: Menengok Kampung Koi Banyuwangi, Naik Kelas Berkat Jagoan Tani
Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik dukungan pemerintah pusat bersama USAID ERAT ini.
“Terima kasih pemerintah pusat yang terus mendukung pengembangan Banyuwangi. Kami berharap dengan dukungan USAID ERAT ini efektifitas tata kelola dan layanan publik di Banyuwangi semakin meningkat,” ujar Ipuk.
Selama ini, menurut Ipuk, Banyuwangi telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting. Salah satunya, melibatkan peran kader PKK dan pendamping keluarga untuk menyisir potensi stunting dari hulu.
Mulai memberikan edukasi bagi pasangan calon pengantin, ibu hamil/menyusui, hingga pengawasan balita.
Untuk mengerek IPM, Banyuwangi juga melakukan banyak inovasi, seperti gerakan daerah angkat anak muda putus sekolah (Garda Ampuh), Siswa Asuh Sebaya (SAS), pemberian uang saku/transpor bagi pelajar kurang mampu, hingga beasiswa bagi warga miskin.
“Semua kami lakukan gotong royong lintas sektoral,” tegas Ipuk.***