Penambang Belerang Tewas Terbakar Blue Fire Kawah Ijen

- 1 September 2022, 00:52 WIB
Jenazah Tohari, penambang belereng Kawah Ijen Banyuwangi
Jenazah Tohari, penambang belereng Kawah Ijen Banyuwangi /Dian Effendi/Ringtimes/Polresta Banyuwangi

RINGTIMES BANYUWANGI : Tohari (46 tahun), penambang belereng Kawah Ijen Banyuwangi, Jawa Timur mengalami nasib naas.

Pria asal Dusun Andong, Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah itu meninggal dunia di area Sublimasasi Penambangan Belerang di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen pada Selasa malam, 30 Agustus 2022.

Tohari meninggal dunia setelah mengalami luka bakar mencapai 90 persen di sekujur tubuhnya.

Baca Juga: Kebut Ribuan Sertifikasi Kapal Nelayan, Banyuwangi Jemput Bola ke Pos-Pos Nelayan

Korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) akibat luka bakar pada bagian tubuh depan, wajah, dada, tangan, perut dan paha korban.

Kejadian yang menimpa Tohari terjadi sekitar pukul 19.30 WIB.

Kasi Humas Polresta Banyuwangi, Iptu Moch Agus Winarto menjelaskan, peristiwa bermula saat korban hendak memadamkan api yang membakar belerang hasil produksinya.

Saat berupaya memadamkan api itulah korban terpeleset dan tercebur dalam kobaran blue fire.

Baca Juga: Kendalikan Hama Tikus, Pemkab Banyuwangi Fasilitasi 342 Rumah Burung Hantu

“Korban sudah berhasil dievakuasi dan dibawa ke RSUD Blambangan untuk dilakukan otopsi,” tegas Iptu Agus.

Iptu Agus menambahkan, Tohari merupakan petugas Sublimasasi Kawah Ijen untuk melakukan pengamanan produksi belerang.

Korban saat itu, lanjut Iptu Agus, menyiram api yang membakar belerang menggunakan air. Tetapi kemudian asap tebal belerang mengarah ke korban.

Baca Juga: Sendratari Meras Gandrung Banyuwangi Kembali Digelar Tiap Pekan

“Korban panik berusaha menghindar, akan tetapi korban terpeleset jatuh tengkurap ke api belerang dan terbakar,” katanya.

Saat kejadian itu, korban bersama dua orang rekan lainnya. Namun, kedua rekannya yang hendak menolong korban tidak kuat dengan asap belerang yang cukup tebal.

“Makanya salah satu rekannya, langsung menghubungi para petugas Kawah Ijen dan aparat kepolisian Polsek Licin untuk menyelematkan korban,” ungkapnya.

Baca Juga: Pemkab Banyuwangi Terus Geber Program Ongkir Gratis UMKM Banyuwangi ke Seluruh Indonesia

Saat petugas datang pada pukul 20.00 WIB Tohari didapati sudah tidak bernyawa.

“Proses evakuasi korban cukup membutuhkan waktu lama, dikarenakan akses yang cukup sulit ditempuh dan harus menggunakan troli untuk menurunkan korban dari atas Gunung Ijen,” terangnya.

Iptu Agus menambahkan, korban yang dilakukan otopsi itu untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Namun dari hasil otopsi, didapati jika korban mengalami luka bakar yang mencapai 90 persen, luka bakar itu di sekujur tubuh korban.

“Ada beberapa faktor penyebabnya yaitu akibat asap belerang yang sangat tebal, minimnya alat keselamatan dan penerangan lampu di lokasi. Sehingga, perlu adanya peningkatan peralatan keselamatan maupun penerangan di lokasi,” tegasnya.*** 

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah