Aksi Heroik Ahmad Arifin Diacungi Jempol Polresta Banyuwangi

- 4 Juni 2020, 13:10 WIB
Kapolresta Banyuwangi memberi penghargaan pada Arifin di kantor Candi Ngrimbi, Kecamatan Licin.
Kapolresta Banyuwangi memberi penghargaan pada Arifin di kantor Candi Ngrimbi, Kecamatan Licin. /

RINGTIMES BANYUWANGI - Aksi heroik yang dilakukan Ahmad Arifin (59) patut diacungi jempol. Warga Dusun Gelondok Desa/Kecamatan Licin tersebut nekat berenang mengarungi danau Kawah Ijen sejauh 150 meter demi mengevakuasi jenazah sahabatnya yang menjadi korban gelombang setinggi 3 meter.

Aksi heroik nan berbahaya itupun mendapat apresiasi dari sejumlah pihak. Salah satunya dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyuwangi. Arifin dinilai sebagai sosok yang pantas menjadi tauladan, dimana ia rela membahayakan dirinya sendiri demi mengevakuasi jenazah karibnya.

Dikutip dari laman instagram bwi24jam penghargaan dan tali asih diserahkan langsung oleh Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin di kantor Candi Ngrimbi, Rabu malam, 3 Juni 2020.

Baca Juga: Pabrik Kembali Dibuka, Karyawan Daihatsu Bekerja dengan Aturan Ketat

"Ini penghargaan kepada mereka berdua. Mereka adalah pahlawan. Dari mereka kita belajar untuk setia kawan dan toleransi," kata Arman

Penghargaan tersebut tidak hanya diberikan kepada Arifin. Alimik, teman korban yang pada saat itu berhasil menyelamatkan diri dari bencana, juga mendapatkan penghargaan dari Kepolisian. Sebab Alimik langsung melaporkan kejadian tersebut ke petugas di TWA Kawah Ijen.

Arifin pun berbagi pengalaman kepada Nusadaily.com saat proses evakuasi tersebut. Setelah gagal menemukan korban pada hari pertama, dia beserta Tim SAR dan sejumlah rekan sesama penambang kembali melakukan pencarian pada Sabtu pagi, 30 Mei 2020.

Baca Juga: Akibat COVID-19 Kematian Perawat Melonjak Lebih dari Dua Kali Lipat

“Saya bersama Pak Jumanto mencari di sisi Gunung Si Banteng. Tebing-tebing saya telusuri. Dari kejauhan saya melihat warna hijau mengapung di tengah danau,” ceritanya.

Arifin mencoba mendekat, namun dirinya terkendala akses jalan yang tak bisa dilewati. Akhirnya dia memutuskan kembali ke atas menuju lokasi penambangan belerang. 

“Terlihat dari kejauhan mayat tengkurep, punggung saja. Saya mencoba mendekat dari Gunung Si Banteng. Tapi saya terjebak posisi jalan. Tidak bisa. Saya kembali ke atas sampai Jungkir balik menuruni Si Banteng,” ungkapnya.

Baca Juga: Viral, Lagu 'Keke Bukan Boneka' Bisa Kena Denda Miliaran Rupiah

Halaman:

Editor: Galih Ferdiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x