Peristiwa 12 September, Kegagalan Dinasti Ottoman dalam Perang Wina

- 12 September 2020, 08:10 WIB
Lukisan pertempuran Wina
Lukisan pertempuran Wina /Juliusz Kossak/

Raja Leopold I melaporkan situasi ini pada Paus melalui Marco D'Aviano yang menjabat sebagai papal nuncio atau utusan Paus. Penolakan tersebut dijadikan alasan bagi Dinasti Ottoman Turki untuk menyatakan perang terhadap Austria pada tanggal 6 Agustus 1682.

Baca Juga: Jadwal Bioskop Trans TV Sabtu, 12 Sepetember 2020, The Forger Salah Satunya

Raja Leopold I kemudian mengambil langkah strategis untuk mengikat perjanjian kerjasama dengan Raja Jan III Sobieski (atau Jan Sobieski) dari Polandia. Perjanjian ini kelak menjadi kunci penting yang akan menyelamatkan Wina dari serbuan Turki.

Selanjutnya dengan bantuan Paus Inosentus XI, Raja Leopold I bersama ahli strategi militer Duke Charles V dari Lorraine juga berusaha menggalang bantuan dari beberapa kerajaan seperti Venesia, kerajaan-kerajaan Jerman seperti Bavaria, Baden, Swabia, Franconia, juga Saxonia yang Protestan, berhasil diajak untuk bergabung dalam pasukan sekutu Kristen.

Sementara itu Perancis, seperti juga saat Perang Lepanto, tetap tidak bersedia membantu. Perancis pada saat itu memang sedang berseteru dengan dinasti Hapsburg Austria untuk berebut pengaruh di Eropa. Perancis bahkan mengirimkan pesan kepada Turki bahwa mereka akan bersikap netral pada perang tersebut.

Baca Juga: 4 Tips Mudah Bakar Kalori dalam Tubuh, Salah Satunya Bersih-bersih Rumah

Sejak awal tahun 1683 Turki sudah memobilisasi pasukan, mempersiapkan jalur logistik dan perbekalan, mempersiapkan amunisi yang cukup untuk peperangan jangka panjang, menyiapkan ahli-ahli teknik untuk membongkar benteng pertahanan Kota Wina.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari peperangan.wordpress.com, pada 13 juli 1683 (18 Rajab 1094 H), Wazir Akbar Kara Mustafa ditugaskan ke Wina memimpin 300.000 mujahidin.

Kembali terjadi pengungsian massal, dan sedikit yang bersedia ikut mempertahankan kota. Kara Mustafa masih memberi Wina tempo sampai menyerah.

Daerah-daerah sekitar Wina mulai mengirim duta untuk memulai negosiasi perdamaian. Bahkan pada 29 juli 1529, Bratislava (ibu kota Slovakia sekarang) memohon agar dijaga.

Baca Juga: Subsidi Kuota Internet Hanya Akan Diterima oleh 21,7 Juta Nomor HP dari 44 Juta Siswa

Daerah-daerah itu merasa bebas dibawah kekhilafahan Islam dibanding di bawah Kaisar Habsburg Austria

Melihat ancaman yang begitu besar dan tidak sebanding, Raja Leopold I dan Duke Charles of Lorraine segera keluar dari Kota Wina beserta 2/3 pasukannya guna menggalang bala bantuan.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x