Peristiwa 12 September, Kegagalan Dinasti Ottoman dalam Perang Wina

- 12 September 2020, 08:10 WIB
Lukisan pertempuran Wina
Lukisan pertempuran Wina /Juliusz Kossak/

Akan tetapi, dengan berhasil diruntuhkannya salah satu bagian tembok pertahanan kota membuat moral pasukan Turki kembali naik. Mereka punya keyakinan sebentar lagi Wina akan mereka kuasai.

Sementara itu keadaan di dalam benteng juga sudah parah. Tidak hanya banyak pasukan Austria dan rakyat sipil yang tewas dan terluka, tetapi cadangan bahan panganpun mulai menipis dan dijatah ketat. Hewan-hewan peliharaan seperti anjing dan kucing sudah mulai dijadikan konsumsi.

Penderitaan itu ditambah lagi dengan munculnya berbagai penyakit akibat sanitasi yang buruk dan mayat-mayat yang belum sempat dikuburkan. Wabah penyakitpun mulai berdampak pada sebagian pasukan dan rakyat sipil yang tersisa.

Sekiranya Raja Leopold I tidak menarik 2/3 pasukannya ke luar kota Wina, pasti mereka sudah kehabisan persediaan makanan dan tidak dapat bertahan sejak dua minggu sebelumnya. 

Baca Juga: Rekomendasi Novel Pilihan untuk Mengisi Waktu Libur Anda di Akhir Pekan

Setiap malam dari atas menara Katedral St. Stefanus mereka menyalakan roket ke udara sambil menantikan jawaban dari pasukan bantuan yang belum juga muncul.

Tanggal 10 September malam hari, mereka melihat dari kejauhan balasan roket ditembakkan di sebelah utara kota Wina. Hal tersebut merupakan pertanda bantuan pasukan sekutu yang diharapkan sudah mulai tiba.

Nyatanya, sekitar 60 ribu pasukan Venesia, Bavaria, Baden, Franconia, Swabia, dan Saxon sudah mulai berdatangan. Mereka berkemah di wilayah perbukitan kurang lebih 45 km di utara Kota Wina.

Hari berikutnya Jan Sobieski dan 30 ribu pasukannya juga mulai muncul, mereka mengambil posisi di bukit Kahlenberg yang strategis.

Setelah mengamati keadaan pasukan Turki dari ketinggian Bukit Kahlenberg, Jan Sobieski melihat perkemahan pasukan yang tak terjaga dengan baik. Ia langsung mengetahui kelemahan pasukan Turki.

Baca Juga: 3 Jenis Kopi ini Paling Banyak Diminati, dari Remaja Hingga Dewasa dan Manfaat Kafein

Mustafa Pasha yang menyadari kehadiran pasukan bantuan dari sekutu langsung memerintahkan sebagian pasukannya, termasuk pasukan elit janissary, untuk menghadang mereka.

Pada tanggal 12 september dini hari,  pasukan Turki menyerang posisi pasukan sekutu lebih dahulu. Tetapi, serangan itu sudah diantisipasi, dan kondisi perbukitan menyulitkan pasukan Turki untuk menyerang secara efektif.

Akibatnya, serangan ini dengan mudah dipukul balik sehingga pasukan Turki yang sudah kelelahan dan jenuh bertempur harus mundur teratur melawan pasukan sekutu yang masih segar dan bersemangat tinggi.***

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x