Baca Juga: Presiden Jokowi Bersama Ibu Negara Iriana Lakukan Uji Swab Covid-19, Berikut dengan Hasilnya
Peneliti lain mengatakan bahwa pengumuman tersebut penting, tidak hanya karena Korea Utara pertama kali mengumumkan kasus terinfeksi virus corona, tetapi juga karena disarankan untuk meminta bantuan.
“Inilah moment mencairnya Korea untuk mengakui kasus tersebut” kata Choo Jae-woo, seorang professor di Universitas Kyung Hee.” Ia menjangkau dunia untuk meminta bantuan. Mungkin bantuan kemanusiaan”
Korea Utara berada di bawah tekanan ekonomi karena sanksi internasional atas program nuklirnya.
Baca Juga: Meski Dibatasi 1.000 Peserta, Para Jemaah Haji Kini Sudah Tiba di Bandara King Abdulaziz
Awal bulan ini, Kim memberi peringatan melawan sejumlah relaksasi terhadap penilaian anti-corona yang 'tergesa-gesa', hal ini mengindikasikan Korea Utara akan menjaga perbatasannya tetap tertutup untuk masa mendatang.
Lebih dari 30.000 penduduk Korea Utara telah meninggalkan tanah air mereka sejak Peninsula terbagi saat Perang Korea berakhir tahun 1950-1953.
Diketahui, Korea Utara telah menerima ribuan alat tes virus corona dari Rusia dan Negara lainnya.***