Ukraina Terus Menerus Ajukan Damai dengan Rusia, Apa Keputusan Pasukan Vladimir Putin?

14 Maret 2022, 21:30 WIB
Ilustrasi. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengajukan damai atas gencatan senjata Rusia. Lantas bagaimana keputusan pasukan Vladimir Putin? /Reuters

RINGTIMES BANYUWANGI – Konflik yang melanda Rusia dengan Ukraina semakin mencekam, belum mencapai titik terang penyelesaian.

Gencatan senjata Rusia yang menginvasi Ukraina ini kian memanas dan masih menjadi perbincangan di kancah internasional.

Serangan pasukan Vladimir Putin yang bertubi-tubi kepada Ukraina telah memakan banyak korban dan menghancurkan hampir seluruh bagian.

Demi keamanan negaranya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa pihaknya mengajukan damai dengan Rusia.

Baca Juga: AS Mengeluarkan 200 Juta Dolar untuk Senjata Pertahanan Ukraina Setelah Penembakan Rusia

Volodymyr Zelensky pun menyatakan pihaknya memiliki niat yang begitu besar untuk menggelar pembicaraan langsung dengan Vladimir Putin.

Perbincangan tersebut berkaitan dengan permintaan perdamaian konflik invasi Rusia-Ukraina.

Niat tersebut disampaikan Volodymyr Zelensky, sebagai orang nomor satu di Ukraina, dalam kesempatan pidatonya.

"Delegasi kami memiliki tugas yang jelas, melakukan segalanya untuk memastikan pertemuan para presiden," kata Volodymyr Zelensky.

Baca Juga: Bus yang Membawa Pengungsi Ukraina Terbalik di Italia, Seorang Ibu Muda Tewas

"Pertemuan yang saya yakin orang-orang tunggu," kata Presiden Ukraina ini menambahkan, dikutip dari Reuters.

Tak hanya itu, ia berpendapat pertemuan dengan Vladimir Putin ini pun bisa membuat pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia lebih efektif.

Pasalnya hal itu, Volodymyr Zelensky menganggap Vladimir Putin adalah orang yang membuat keputusan final bagi pihak Rusia.

Kendati demikian, Volodymyr Zelensky tidak menyangkal bahwa saat ini para diplomat masih dalam posisi sulit untuk membujuk pihak Kremlin untuk mengadakan pertemuan antara kedua presiden.

Baca Juga: Inggris Akan Kirimkan Lebih dari 500 Generator ke Ukraina, Bantu Penyediaan Listrik

"Jelas ini adalah cerita yang sulit, jalan yang sulit. Tapi jalan ini diperlukan," tuturnya mengatakan dengan tegas.

"Tujuan kami adalah agar Ukraina mendapatkan hasil yang diperlukan dalam perjuangan ini, dalam pekerjaan negosiasi ini," ucap dia menambahkan.

Mengerutnya pertemuan tingkat tinggi antara dua kepala negara ini diperlukan dalam situasi perang yang pertama kali terjadi pada 24 Februari 2022 silam.

Dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari berita Depok.Pikiran-Rakyat berjudul "Meski Sulit, Ukraina Bakal Berusaha Adakan Pembicaraan Damai Langsung dengan Vladimir Putin"

Usaha diplomasi yang disebut Zelenskiy sebagai perjuangan itu memang masih diperjuangkan oleh Ukraina yang terus ditekan oleh militer Rusia.

Presiden Ukraina itu juga menegaskan, jika pertemuan dengan Putin terwujud maka perdamaian dan keamanan di dunia negara bisa semakin dekat dicapai.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky Dinilai Tak Peduli Rakyatnya, Israel Minta Ukraina untuk 'Menyerah'

"Ini diperlukan untuk perdamaian. Dan untuk keamanan," pungkas Volodymyr Zelensky seraya menutup pidatonya.

Sebagai informasi, pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina sudah digelar sebanyak tiga kali sejak perang dimulai.

Pada akhir pekan lalu, kedua belah pihak menyebut ada kemajuan signifikan dalam pembicaraan damai.

Ukraina menyebut pembicaraan damai ketiga antara mereka lebih 'konstruktif'. Sedangkan, Rusia menyebutnya dengan ada 'kemaluan substansial'.***(Purwa Bintang Sabilillah/Depok.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Depok.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler