Gunung Ile Lewotolok Lembata NTT Kembali Mengalami Erupsi, Ketinggian Abu Kurang Lebih 1.000 Meter

17 Juni 2022, 16:30 WIB
Ilustrasi- Gunung Ile Lewolotok Lembata Nusa Tenggara Timu kembali mengalami erupsi, warga diminta waspda akan potensi bahaya /Pexels.com/Joy Anne Pura


RINGTIMES BANYUWANGI - Gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali mengalami erupsi dengan ketinggian abu kuranglebih 1.000 meter di atas puncak gunung.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat," ungkap Kepala Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok Stanis Arakian di Lembata dikutip dari antaranews.com Jumat 17 Juni 2022.

Stanis menjelaskan, erupsi Gunung Ile terekam di seismogram dengan aplitudo maksimum 33 milimeter dan durasi kurang lebih 48 detik.

Lebih lanjut Stanis menuturkan bahwa erupsi kali ini disertai gemuruh yang lemah.

Baca Juga: Menjadikan Sampah Plastik Menjadi Paving Block, Toni Permana Menjadi Sosok Inspiratif

Letusan dipengaruhi oleh pemanasan lava dari dalam kawah sehingga memicu Gunung Ile terus erupsi.

Hasil evaluasi secara menyeluruh pada 8 Juni 2022 aktivitas Gunung Ile Lewolotok berada dalam kondisi siaga (level III) dengan rekomendasi yang disesuaikan potensi ancaman bahaya terkini.

Pada tingkat kondisi level tersebut, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak atau kawah gunung.

Pun dengan para pendaki dan wisatawan, himbauan itu juga berlaku.

Radius 3,5 km untuk sektor tenggara, radius 4 km untuk sektor timur dan timur laut. 

Baca Juga: Kemenag Ogah Sebut Lembaga Pendidikan Khilafatul Muslimin Sebagai Pesantren

Masuk dalam kondisi siaga level III masyarakat Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Desa Jontona dihimbau untuk selalu mewaspadai potensi ancaman guguran lava pijar dan awan panas dari puncak Gunung Ile.

Selain potensi guguran lava pijar dan awan panas yang bisa datang kapan saja, Stanis Arakian juga meminta warga untuk mewaspadai longsor material gunung.

Sebab beberapa hari terakhir telah terjadi hujan lebat dengan intensitas yang cukup banyak di beberapa lokasi di Gunung Ile.

"Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak gunung itu gara mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama di saat musim hujan," tuturnya. 

Baca Juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Pos Pemantau: Masyarakat Waspada Potensi Ancaman Bahaya Lahar

Saat ini, pihak Pemerintah Daerah setempat mengantisipasi erupsi yang terus terjadi dengan menghimbau kepada masyarakat untuk terus waspada.

Erupsi yang terus terjadi mengakibatkan penumpukan material di mulut kawah. Jika penumpukan material itu semakin menumpuk, dikhawatirkan akan terjadi longsor material gunung, demikian penjelasan panjang lebar dari Arakian.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Sumber: antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler