Kemenkes Rusia Minta Negara Anggota G20 Tidak Politisasi Kesehatan Global Meski Invasi Tetap Berlangsung

20 Juni 2022, 21:15 WIB
Kementerian Kesehatan Rusia berencana memulai produksi massal vaksin secepatnya. /- Foto: The Moscow Times

RINGTIMES BANYUWANGI - Pada hari Senin Rusia memberikan tuduhkan kepada beberapa negara anggota kelompok G20 telah mempolitisasi isu kesehatan global yang dianggap menyudutkan Negeri Beruang Merah.

Seperti diketahui, meskipun negara anggota G20 akan bertemu ada bulan November mendatang di Bali, Indonesia, kini terdapat dua kubu yang pro dan kontra terhadap invasi Ukraina oleh Rusia.

Terkait isu kesehatan global, sebagian besar negara anggota G20 memberi sindiran kepada Rusia dengan menilai bahwa kacaunya sistem layanan kesehatan di dunia merupakan ulah mereka.

Indonesia, sebagai tuan rumah tengah berjuang untuk menjaga kelompok G20 agar tetap bersatu dan menolak tekanan dari anggota Barat untuk mengecualikan Rusia.

Baca Juga: Viral Seorang Pria di China Minta Ganti Rugi Sebanyak Rp133 Juta ke Mantan Pacarnya

Pejabat Kementerian Kesehatan Rusia Oleg Salagay dalam pertemuan para menteri kesehatan G20 di kota Yogyakarta, Indonesia memberikan permintaan agar rekan-rekan anggota G20 untuk tidak mempolitisasi platform kesehatan G20 dan tetap mengikutsertakan Rusia untuk membahas perawatan kesehatan.

Sebelumnya, perwakilan Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada telah mendesak Rusia untuk mengakhiri agresinya di Ukraina.

Namun desakan itu tidak ditanggapi oleh Rusia, karena mereka menggambarkan invasinya ke Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi negara tetangganya dan menyingkirkannya dari nasionalis berbahaya yang mengancam penduduknya yang berbahasa Rusia.

Wakil Sekretaris Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Andrea Palm memberikan pendapat, bahwa perang Rusia justru tak selaras dengan aktivitas G20 dan secara langsung bertentangan dengan tujuan perawatan kesehatan G20.

Baca Juga: Elon Musk Digugat oleh Investor Dogecoin Karena Dukung Cryptocurrency

Tindakan Rusia itu dikatakan oleh Palm sebagai pengganggu layanan kesehatan karena fasilitas kesehatan yang terus dihancurkan oleh Rusia.

Pada pertemuan Senin itu, Rusia diberikan pengecualian dari langkah pendanaan bersama untuk memperkuat pencegahan dan kesiagaan menghadapi pandemi di mana sebagian besar anggota G20 menyetujui penggelontoran dana senilai multi-miliaran dolar AS.

Salagay mengatakan bahwa G20 perlu memastikan pendanaan berkelanjutan bagi WHO, agar terwujud kapasitas di dalamnya untuk memerangi pandemi.

Sementara itu, negeri Tiongkok merupakan negara yang menolak ajakan barat untuk mengutuk invasi Ukraina oleh Rusia. China justru menjadi negara yang cenderung pro kepada Rusia.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler