Serang Kuil Sikh Afganistan, ISIS-K: Balas Dendam Akibat Penghinaan Terhadap Islam

21 Juni 2022, 08:20 WIB
Ilustrasi -Terdapat serangan bom&tembak-menembak di kuil Sikh di Afganistan. Hal itu adalah balas dendam akibat seorang politisi hina Islam /Pixabay /

RINGTIMES BANYUWANGI - Sekelompok terafiliasi dengan ISIS mengklaim telah bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah kuil Sikh di ibukota Afghanistan Kabul pada hari Sabtu yang menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai tujuh orang.

Hal ini dikonfirmasi dari tulisan Isis-K yang mengindikasikan serangan itu adalah tindakan balas dendam akibat penghinaan yang dilakukan oleh seorang politisi India tentang nabi Muhammad.

ISIS-K juga menuturkan, pelaku adalah Abu Muhammad Al-Tajik. Dia memasuki kuil setelah melemparkan granat tangan. Al-Tajik pada saat itu berbekal senapan, pistol, dan granat tangan. Di dalam kuil itulah Al-Tajik menembaki para jamaah.

Baca Juga: Indonesia Siap Ekspor Ayam ke Singapura

Juru Bicara Kepala Polisi Kabul, Khalid Zadran, mengatakan baku tembak antara pihak berwenang dan penyerang berlangsung selama berjam-jam.

Pada saat kejadian berlangsung, pasukan keamanan dapat bertindak cepat untuk mengendalikan serangan untuk melenyapkan penyerang dalam waktu singkat untuk mencegah adanya korban lebih lanjut.

Menanggapi komentar tersebut, Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan The IEA (Islamic Emirate of Afghanistan) justru mengutuk keras penyerangan yang menargetkan kuil di Afganistan.

Baca Juga: Indonesia Berpeluang Jadi Negara Pemasok Ayam untuk Singapura, Saat Malaysia Hentikan Sementara Ekspor

Mewakili IEA, Zabihullah menyatakan belasungkawa kepada keluarga para korban, dan memastikan bahwa tindakan serius akan diambil untuk mengindentifikasi dan menghukum para pelaku serangan ini.

Sebelumnya juru bicara Partai Bharatiya Janata Nupur Sharma, yang kini telah dicopot dari kekuasaannya, telah membuat komentar di penampilan saluran berita teelvisi yang berisikan hasutan tentang nabi pada 26 Mei.

Baca Juga: Kemenkes Rusia Minta Negara Anggota G20 Tidak Politisasi Kesehatan Global Meski Invasi Tetap Berlangsung

Pernyataan itu berhasil memicu pertikaian diplomatik antara India dan beberapa mitra dagang mayoritas Muslimnya di Asia dan Timur Tengah.

Hal itulah membuat masyarakat Muslim bersatu memaksa partai Perdana Menteri Narendra Modi untuk mengambil tindakan terhadap Sharma, agar diskors dari partai tersebut.

Baca Juga: Viral Seorang Pria di China Minta Ganti Rugi Sebanyak Rp133 Juta ke Mantan Pacarnya

Kerusuhan di tengah masyarakat Muslim juga terjadi ketika kepala media Naveen Jindal juga membuat komentar menghina tentang Islam dan nabi di Twitter.

Pendapat inilah yang membuat Jindnal diusir dari jabatannya menyusul reaksi diplomatik yang meningkat.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: independent.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler