RINGTIMES BANYUWANGI - Seorang arkeolog menemukan makam yang berusia 1.800 tahun di Pemakaman Beit She'arim di Galelia.
Makam tersebut diketahui milik seorang penganut Yudaisme bernama Yakub, yang di mana ditemukan kalimat yang dituliskan dengan tinta merah pada bagian tutup batu kuburan. Tulisan tersebut berisikan peringatan pada dunia agar tidak membuka makamnya.
Makam itu pertama kali ditemukan setahun yang lalu di taman nasional. Makam Yakub dikabarkan melalui siaran pers Universitas Haifa dan Ororitas Barang Antik Israel (IAA) pada 1 Juni 2022.
Baca Juga: NATO Deklarasikan Rusia Sebagai Ancaman, Konflik dengan Ukraina Bisa Berkepanjangan
Dalam siaran tersebut, menyebutkan bahwa prasasti itu dikirim ke IAA yang bertanggungjawab untuk melestarikan dalam misi untuk dipajang.
“Saya yakin dia (Yakub) telah mempersiapkan batunya sebelum dirinya meninggal. Apakah dia menulis dengan tangannya atau tidak, kami tidak tahu secara pasti. Meskipun bentuk hurufnya cukup bagus dibandingkan dengan prasasti buatan lainnya. Saya pikir, begitulah dia berbicara,” ujar Prof. Jonathan.
Di masa kuno, menurut Prof. Jonathan, sudah bukan hal yang aneh bagi individu untuk membuat penanda kuburan mereka sebelum ajal menjemput. Oleh karena itu, tidak aneh jika Yakub memperingatkan akan adanya kutukan bagi siapa pun yang membuka makamnya.
Di dalam Situs Warisan Dunia UNESCO, Beit She'arim dianggap sebagai tempat peristirahatan terakhir Yehuda HaNasi, rabi terkemuka abad ke 2 M yang ditugaskan menyunting buku Mishnah dan merupakan kepala Sanhedrin.
Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Larang Peredaran Mainan Anak Berbau LGBT
Editor: Al Iklas Kurnia Salam
Sumber: Time of Israel