RINGTIMES BANYUWANGI – Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan bahwa AS perlu melakukan penyelidikan lebih dalam soal asal-usul Covid-19.
Dalam penyelidikan ini, China diminta pertanggungjawaban. China diharapkan mau berbagi informasi atau data penting terkait asal-usul Covid-19.
Baca Juga: Kemenkop Akan Cairkan Bantuan Wirausaha Rp7 Juta, Simak Persyaratannya
Namun, seorang pejabat tinggi WHO mengatakan bahwa badan global tidak dapat memaksa China untuk membocorkan lebih banyak tentang asal-usul Covid-19.
Seorang reporter bertanya, bagaimana WHO akan memaksa China untuk terbuka terkait Covid-19?
Direktur program kedaruratan WHO, Mike Ryan menjawab bahwa mereka tidak memiliki kekuatan untuk memaksa siapa pun (China) dalam hal ini.
Baca Juga: China Disebut Sembunyikan Data Penting Asal-usul Covid-19, WHO Temukan Bukti Baru
“Kami sangat mengharapkan kerja sama, masukan, dan dukungan dari semua negara anggota kami dalam upaya itu,” kata Mike Ryan, dikutip dari laman Hindustiantimes.com, Selasa 8 Juni 2021.
Blinken mengatakan bahwa asal-usul Covid-19 harus segera ditemukan agar dunia dapat mencegah datangnya pandemi berikutnya.
“Alasan terpenting kita harus menyelesaikan ini adalah bahwa itu satu-satunya cara kita dapat mencegah pandemi berikutnya atau setidaknya melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menguranginya,” jelas Blinken.
Baca Juga: Setuju Covid-19 Bocor dari Laboratorium China, Mantan Kepala CDC Dapat Ancaman Pembunuhan
Hingga kini, terdapat dua teori perihal aal-usul Covid-19, seperti dikutip dari laman Indiatoday.in berikut ini.
Pertama, virus penyebab Covid-19 melompat dari hewan, mungkin dimulai dengan kelelawar ke manusia.
Kedua, virus itu lolos atau bocor dari laboratorium di Wuhan, China.
Baca Juga: Ahli Virologi China Akui Covid-19 dari Lab Wuhan, Sebut Pakar Asal AS Berpihak Padanya
Anggota WHO yang mengunjungi China di awal tahun ini untuk mencari asal-usul Covid-19 mengatakan bahwa mereka tidak memiliki akses ke semua data.
Hal ini memicu perdebatan terus-menerus tentang transparansi negara China.***