Presiden Erdogan akan Berbicara dengan Putin, Bahas Perang Rusia di Ukraina

- 6 Maret 2022, 11:30 WIB
Pada Minggu, Presiden Erdogan akan berbicara dengan Putin untuk membahas perang Rusia di Ukraina di Turki dan menyelesaikan konflik.
Pada Minggu, Presiden Erdogan akan berbicara dengan Putin untuk membahas perang Rusia di Ukraina di Turki dan menyelesaikan konflik. /Twitter/@trpresidency//

RINGTIMES BANYUWANGI - Di tengah gejolak perang Rusia di Ukraina yang semakin memanas, Presiden Erdogan akan berbicara dengan Putin pada Minggu, 6 Maret 2022 untuk membahas permasalahan tersebut.

Sebagaimana yang diketahui, Presiden Turki menolak untuk menyebut invasi Rusia tidak dapat diterima karena hubungan baik keduanya.

Dilansir dari laman Reuters pada 6 Maret 2022, juru bicara Ibrahim Kalin menyampaikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui telepon pada Minggu.

Baca Juga: Zakhida Adylova Korban Invasi Rusia ke Ukraina Menulis Buku Harian: Anakku Membuatku Memiliki Harapan

Pembicaraan tersebut bertujuan untuk membahas perang Rusia di Ukraina yang sampai saat ini belum juga berakhir.

Kalin juga melanjutkan bahwa Turki siap membantu menyelesaikan krisis tersebut dan menawarkan untuk menjadi tuan rumah pembicaraan antara Rusia dan Ukraina.

Terlebih lagi anggota NATO Turki berbagi perbatasan laut dengan Ukraina dan Rusia di laut hitam dan memiliki hubungan dengan keduanya.

Baca Juga: Tak Berikan Suara dalam Voting di PBB Terkait Rusia-Ukraina, AS Siapkan Sanksi untuk India

Oleh sebab itu, Presiden Erdogan menentang sanksi terhadap Moskow dan menolak untuk menyebut invasi Rusia tidak dapat dibenarkan sebagaimana Amerika dan negara Barat lainnya.

Kalin juga menyampaikan bahwa Presiden Erdogan akan mengulangi tawarannya kepada Putin dan memintanya untuk “memberikan kesempatan” gencatan senjata kemanusiaan dan mendirikan koridor untuk keperluan evakuasi warga sipil dan mengirimkan bantuan.

“Pesan presiden kami adalah agar perang dan serangan segera dihentikan, agar pembicaraan dimulai dengan berkumpul pada dasar yang tepat dan memberi kesempatan diplomasi,” kata Kalin kepada wartawan di Istanbul pada Sabtu, 5 Maret 2022, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Kekalahan Kedua Ukraina, Pembangkit Nuklir Zaporizhia Berhasil Direbut Rusia

Kalin menyampaikan bahwa Turki tidak akan melepas hubungan dengan Rusia maupun Ukraina, meskipun saat ini Barat memberikan sanksi terhadap Moskow.

Ibrahim Kalin juga melanjutkan, pembicaraan tersebut tidak hanya dengan pemimpin Rusia dan Ukraina, melainkan juga dengan para pemimpin lainnya, termasuk Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan pejabat Uni Eropa.

Turki sendiri telah menjalin kerja sama erat dengan Rusia dalam bidang pertahanan, energi, dan perdagangan, serta sangat bergantung pada turisnya.

Baca Juga: Warga Eropa Alami Panic Buying dan Borong Obat Pelindung Radiasi, Antisipasi Nuklir Rusia

Namun, Turki juga telah menjual drone ke Ukraina yang membuat marah Moskow, dan menentang kebijakan Rusia di Suriah, Libya, dan aneksasi Krimea pada tahun 2014.

Presiden Turki, Erdogan, mengatakan ingin mempertemukan para menteri luar negeri Ukraina dan Rusia untuk pembicaraan diplomasi di Turki Selatan.

Baik Ukraina maupun Rusia terbuka dan menyambut baik tawaran pembicaraan itu, begitu pula dengan Turki yang tidak ingin meninggalkan hubungan dengan kedua negara tersebut.***

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah