Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama satu minggu. Banyak kisah yang terjadi di sana salah satunya dari seorang perempuan bernama Zakhida Adylova yang berusia 35 tahun.
Zakhida Adylova, ibunya, dan putri Zakhida saat ini tengah menghadapi dampak dari invasi Rusia ke Ukraina. Dilansir dari Aljazeera pada Jumat, 4 Maret 2022, mereka bertiga kini sedang berlindung di kamar mandi dan koridor apartemen.
Zakhida memutuskan menulis sebuah Buku Harian sejak perang terjadi pertama kali akibat invasi Rusia ke Ukraina. Ia adalah Tatar Krimea, etnis minoritas Muslim yang dideportasi paksa dari tanah air mereka, Semenanjung Krimea, ke Uzbekistan pada tahun 1944 di bawah perintah Joseph Stalin.
Baca Juga: Sempat Trending di Twitter, ARMY BTS Menggalang Dana untuk Korban Perang di Ukraina
Pada tahun 1993, Zakhida kembali dari pengasingan bersama keluarganya ke Krimea, Ukraina. Kemudian tahun 2014, dia dan putrinya terpaksa meninggalkan rumah mereka di Krimea menuju Kyiv setelah Rusia mengambil alih semenanjung itu.
Ibu dari Zakhida bergabung dengan mereka setahun kemudian dan kini, ketiganya kembali menghadapi invasi Rusia. Zakhida menuliskan pada Buku Harian tentang kisah hari ke-8.
Hari ke-8: 3 Maret 2022, Gambar cerah yang dibuat putriku membuatku memiliki harapan.
Pada pukul 8 pagi: Saya merasakan sakit di setiap bagian tubuh dan tekanan yang seolah saya tengah melakukan olahraga di gym. Saya pikir itu adalah stres.
Baca Juga: Miris, di Tengah Hujan Rudal Rusia di Ukraina Seorang Bayi Perempuan Lahir di Bunker
