RINGTIMES BANYUWANGI - Kelompok paramiliter Nazi, Batalyon Azov yang berbahaya merupakan bagian dari tentara Ukraina.
Keterkaitan Batalyon Azov dengan kemiliteran Ukraina bermula sejak 2014 lalu. Saat itu sekitar 900 anggota bergabung, hingga saat ini kekuatannya pun terus bertambah.
Di tengah operasi khusus Rusia ke Ukraina yang belum juga selesai, bahkan terhitung sudah berlangsung selama tiga minggu.
Baca Juga: Pasrah Akui Gagal Join NATO, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Kibarkan Bendera Putih
Di sisi lain, militer Rusia terus bergerak maju meninggalkan jejak mayat di belakang mereka.
Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Kebangkitan Nyata Nazi, Batalyon Azov yang Dikenal Berbahaya hingga Dana Mengalir dari Israel
Sekira tiga juta pengungsi meninggalkan Ukraina ke beberapa perbatasan, ada Polandia, Belarusia, bahkan Turki.
Presiden Rusia, Vladimir Putin menjadikan militer Azov Neo-Nazi sebagai satu di antara alasan dirinya melakukan operasi khusus di Ukraina.
Baca Juga: Data UNICEF Menyebutkan 55 Anak Harus Kabur Tiap Detiknya Akibat Invasi Rusia ke Ukraina
Vladimir Putin menargetkan "mendenazifikasi" negara tetangga, meskipun itu dianggap sebagai alasan semu.