Perang di Ukraina Memecah Belah Keluarga Rusia: Keinginan Saya untuk Keluar dari Rumah Semakin Meningkat

- 18 Maret 2022, 12:55 WIB
Perang di Ukraina memecah belah keluarga Rusia, baik teman dan rumah tangga, karena berlawanan pandangan politik.
Perang di Ukraina memecah belah keluarga Rusia, baik teman dan rumah tangga, karena berlawanan pandangan politik. /Matti/Pexels//

RINGTIMES BANYUWANGI - Perang di Ukraina memecah belah keluarga Rusia lantaran banyak diantara mereka berbeda pandangan politik.

Banyak juga diantara mereka yang lebih memilih untuk tidak membicarakan tentang perang di Ukraina untuk menghindari perpecahan di keluarganya.

Dilansir dari laman The Moscow Times pada 18 Maret 2022, sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan “operasi militer khusus” pada 24 Februari, perang di Ukraina memecah belah keluarga Rusia, karena berlawanan pandangan politik.

Baca Juga: Spider Man: No Way Home Berhenti Tayang di Rusia, Sony Pictures Berharap Resolusi Damai Segera Ditemukan

Dukungan dan penentangan terhadap perang di Ukraina telah mendorong perpecahan antara teman dan anggota keluarga.

Peristiwa ini memperlihatkan kontras yang mencolok di masyarakat Rusia, seperti yang dialami oleh Vladimir Miroshnik, mahasiswa ilmu politik berusia 25 tahun, dia belum berbicara dengan ayahnya sejak 1 Maret, seminggu setelah invasi Rusia ke Ukraina.

“Saya berhenti berbicara dengan ayah saya karena dia tidak akan menanggapi argumen saya menentang perang, dan malah menyebut saya pengkhianat yang harus ditembak terlebih dahulu,” katanya dikutip dari The Moscow Times.

Baca Juga: Rusia Dibantu China Bersiap Hadapi Sanksi Barat, Persahabatan Putin dan Xi Jinping Terbukti Kuat

Seorang warga Moskow lain yang berusia 22 tahun yang tinggal bersama kakek-neneknya memiliki keinginan untuk meninggalkan rumah.

Halaman:

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: The Moscow Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x