Baca Juga: DPRD Banyuwangi Tanggapi Kasus Pemukulan Siswa oleh Kepala Sekolah dengan Serius
Hal tersebut disampaikan Sjamsul dihadapan Peserta yang hadir dari Kabupaten Lebak Banten, Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu, Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan.
Serta Kabid Dikmas Dinas Pendidikan Banyuwangi dan Kabid PMD Banyuwangi.
Sementara itu, menurut Kabid Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Nuriyatus Sholeha menegaskan bahwa akan selalu menindaklanjuti dan mendukung kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan.
Baca Juga: Tim Asesor Unesco Global Geopark Terkesan dengan Green Airport Saat Tiba di Banyuwangi
“Kami bangga, Kementrian memilih Sekolah Adat Kampung Batara Banyuwangi sebagai percontohan. Melihat selama ini, praktek baik sudah dilakukan di sini, apalagi sudah menjadi tujuan edukasi oleh sekolah formal, sekarang formal datang ke non formal,dari tingkat sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi terkait budaya dan adat istiadat,” ucapnya.
Menurut Widie Nurmahmudy, Sekolah Adat Kampoeng Batara ini fokus mengawal masyarakat untuk terus mengenyam Pendidikan formal.
Selain itu, menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya, adat dan tradisi menjadi bagian dari kurikulum Kampoeng Batara.
“Pendidikan itu tanggungjawab kita Bersama, dan semua orang memiliki peran masing-masing sesuai dengan bidangnya. Sekolah Adat menjadi ruang membangun sinergi untuk menjaga pengetahuan local supaya tidak hilang,” ungkap founder Sekolah Adat Kampoeng Batara.