RINGTIMES BANYUWANGI - Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak semakin meluas. Dari sembilan kecamatan di Banyuwangi yang dinyatakan positif PMK, kini bertambah lima kecamatan lagi.
Ketua Komisi II DPRD Banyuwangi, Hj. Mafrochatin Ni'mah mendesak pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk segera mengambil langkah untuk mengatasi penyebaran PMK dengan cara melakukan gerakan penyemprotan desinfektan di kandang ternak milik warga atau peternak.
“Untuk segera mendistribusikan vitamin ataupun obat-obatan untuk hewan ternak, agar PMK tidak meluas,” ucap Hj.Ni'mah panggilan akrab Ketua Komisi II DPRD Banyuwangi.
Baca Juga: 7 Fraksi DPRD Banyuwangi Sampaikan PU Atas Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2021
Pendampingan dan sosialisasi pada para peternak sapi tentang gejala sapi terserang PMK juga perlu dilakukan secara masif agar peternak bisa paham dan dapat melakukan deteksi dini.
Berdasarkan informasi yang diterima, ada 76 ekor sapi yang telah terkonfirmasi PMK. Wabah PMK tersebut kini menyebar di 14 kecamatan.
Tambahan lima kecamatan itu adalah Pesanggaran, Muncar, Cluring, Glenmore, dan Genteng.
Dari lima kecamatan tersebut, paling banyak penyebaran PMK adalah di Kecamatan Cluring. Setidaknya di kecamatan itu ada 15 ekor sapi yang dinyatakan positif PMK. Sedangkan di Kecamatan Glenmore sebanyak 11 ekor sapi.
Sementara itu secara terpisah Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veterin, Dinas Pertanian Banyuwangi Nanang Sugiharto mengatakan demikian hingga saat ini belum ada laporan peternakan akibat akibat penyakit tersebut.