Afghanistan yang terisolasi mungkin akan menghadapi perjuangan untuk mendapatkan bantuan pasca gempa bumi terjadi.
Gempa bumi melanda daerah-daerah yang sudah terkena dampak hujan lebat yang menyebabkan longsoran batu dan tanah longsor.
Itu yang menghambat upaya melakukan evakuasi terhadap korban yang tewas maupun yang terluka.
Pada rekaman yang diunggah oleh Taliban, memperlihat orang-orang membuat parit yang panjang untuk menguburkan korban yang meninggal dalam bencana tersebut.
Baca Juga: Supir Bus Pariwisata di Tetapkan Sebagai Tersangka, Supir: Mencoba Hindari Jatuhnya Banyak Korban
Huzaifa mengatakan kepada wartawan bahwa masih ada banyak orang yang terluka terjebak di bawah reruntuhan.
“Orang-orang masih terjebak di bawah reruntuhan,” ucapnya.
Pejabat Senior dari Taliban, Abdul Qahar Balkhi mengatakan bahwa pemerintah akan sangat menghargai dan menyambut bantuan yang telah dijanjikan oleh beberapa pemerintah lain dan badan-badan bantuan seperti Médecins Sans Frontires dan Palang Merah.
Baca Juga: Identitas Mayat di Jalur Pantura Situbondo Terkuak, Diduga Korban Perampokan dan Pembunuhan
Gempa bumi berkekuatan 5,9 SR yang sebelumnya dilaporkan berkekuatan 6.1 SR merupakan gempa bumi paling mematikan selama 20 tahun terakhir yang pernah diderita oleh Afghanistan.