Korban Tewas Gempa Bumi di Afghanistan Mencapai 1000 Orang, Taliban: Kami Sangat Butuh Lebih Banyak Bantuan

- 23 Juni 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi/ Pada hari ini Rabu kemarin, dilaporkan korban tewas pada bencana gempa bumi di Afghanistan mencapai sekitar 1.000 orang.
Ilustrasi/ Pada hari ini Rabu kemarin, dilaporkan korban tewas pada bencana gempa bumi di Afghanistan mencapai sekitar 1.000 orang. /pexels.com/Sanej Prasad Suwal/

RINGTIMES BANYUWANGI – Hingga saat ini sekitar kurang lebih 1.000 orang dilaporkan tewas di wilayah timur pegunungan akibat gempa bumi yang terjadi di Afghanistan, dilansir dari The Guardian. 

Laporan korban tewas terus meningkat, ketika berita tentang korban dari daerah-daerah yang sulit dijangkau di pegunungan, berhasil dilaporkan.

Taliban selaku Pemerintah Afghanistan meminta lebih banyak bantuan internasional karena saat ini mereka sedang berjuang pasca gempa bumi yang melanda di wilayah timur.

Baca Juga: Gempa Bumi 6.1 Magnitudo Melanda Negara Afghanistan, Sekitar 155 Orang Meninggal Dunia

Perlu diketahui, sejak Taliban mengambil alih Pemerintah Afghanistan yang sebelumnya diduduki oleh Amerika Serikat (AS), mengalami krisis ekonomi parah.

Pasalnya, setelah AS keluar dari Afghanistan, AS memutuskan untuk memberikan sanksi kepada Afghanistan di sektor perbankan.

Sejak pengambilalihan oleh Taliban, badan-badan dan pemerintah lain mengurangi program bantuan mereka di Afghanistan yang mana hampir 80 persen anggarannya berasal dari bantuan asing.

Baca Juga: 11 Negara yang Terjadi Gempa Bumi Terbanyak di Dunia

Hal itu membuat Pemerintah Afghanistan sangat kesusahan dalam menangani bencana gempa bumi pada hari Rabu kemarin di tengah-tengah krisis ekonomi yang sedang melanda.

Afghanistan yang terisolasi mungkin akan menghadapi perjuangan untuk mendapatkan bantuan pasca gempa bumi terjadi.

Gempa bumi melanda daerah-daerah yang sudah terkena dampak hujan lebat yang menyebabkan longsoran batu dan tanah longsor.

Itu yang menghambat upaya melakukan evakuasi terhadap korban yang tewas maupun yang terluka.

Pada rekaman yang diunggah oleh Taliban, memperlihat orang-orang membuat parit yang panjang untuk menguburkan korban yang meninggal dalam bencana tersebut.

Baca Juga: Supir Bus Pariwisata di Tetapkan Sebagai Tersangka, Supir: Mencoba Hindari Jatuhnya Banyak Korban

Huzaifa mengatakan kepada wartawan bahwa masih ada banyak orang yang terluka terjebak di bawah reruntuhan.

“Orang-orang masih terjebak di bawah reruntuhan,” ucapnya.

Pejabat Senior dari Taliban, Abdul Qahar Balkhi mengatakan bahwa pemerintah akan sangat menghargai dan menyambut bantuan yang telah dijanjikan oleh beberapa pemerintah lain dan badan-badan bantuan seperti Médecins Sans Frontires dan Palang Merah.

Baca Juga: Identitas Mayat di Jalur Pantura Situbondo Terkuak, Diduga Korban Perampokan dan Pembunuhan

Gempa bumi berkekuatan 5,9 SR yang sebelumnya dilaporkan berkekuatan 6.1 SR merupakan gempa bumi paling mematikan selama 20 tahun terakhir yang pernah diderita oleh Afghanistan.

Hal tersebut telah menimbulkan kerusakan dalam skala luas di negara tersebut, hingga membutuhkan lebih banyak bantuan dari luar.

“Sayangnya pemerintah sedang dalam sanksi sehingga secara finansial tidak mampu membantu masyarakat sejauh yang dibutuhkan,” katanya.

“Bantuan itu perlu ditingkatkan hingga tingkat yang sangat besar karena ini adalah gempa bumi dahsyat yang belum pernah dialami dalam beberapa dekade.” ucapnya melanjutkan.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah