WNI di Sri Lanka Sepakat Evakuasi Bukan Pilihan saat Hadapi Krisis Ekonomi

- 27 Juni 2022, 18:45 WIB
Dubes RI untuk Sri Lanka menyatakan WNI di Sri Lanka sepakat evakuasi bukan pilihan dalam menghadapi krisis ekonomi yang sedang terjadi
Dubes RI untuk Sri Lanka menyatakan WNI di Sri Lanka sepakat evakuasi bukan pilihan dalam menghadapi krisis ekonomi yang sedang terjadi /World Atlas

RINGTIMES BANYUWANGI - Warga Negara Indonesia (WNI) di Sri Lanka menyatakan bahwa evakuasi bukan pilihan saat menghadapi krisis ekonomi yang melanda negara tersebut.

Pernyataan itu disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Sri Lanka, Dewi Gustina Tobing saat menggelar dialog interaktif secara virtual antara Dubes RI dan WNI yang tinggal di Sri Lanka, Minggu 26 Juni 2022.

Dubes Dewi menjelaskan bahwa WNI di Sri Lanka sepakat evakuasi bukan sebuah pilihan walaupun krisis ekonomi ini membuat masyarakat kesulitan akibat kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), gas, pemadaman listrik serta mahalnya barang-barang kebutuhan pokok, seperti dikutip dari ANTARA pada Senin, 27 Juni 2022. 

Baca Juga: Pria India Rayakan Ulang Tahun Anjingnya dengan 100 Kg Kue dan 4000 Tamu Undangan

Dalam sambutan pembukaannya, Dubes Dewi mengungkapkan maksud dari melakukan dialog untuk mengetahui aspirasi masyarakat Indonesia dalam menyikapi krisis Ekonomi yang melanda Sri Lanka.

Kami ingin mengetahui dampak langsung yang dirasakan WNI setelah adanya pengumuman kabangkrutan ekonomi Sri Lanka," ujar Dubes Dewi.

Lebih lanjut Dubes Dew menyatakan, krisis ekonomi di Sri Lanka diprediksi akan berlangsung selama empat sampai lima bulan mendatang hingga cairnya bantuan dana dari IMF. 

Baca Juga: Akibat Mabuk, Pria Jepang Panik Kehilangan USB yang Berisi Data Data Pribadi Pajak 400.000 Orang

Terkait dengan hal tersebut, Dubes Dewi meminta WNI menyiapkan cadangan pangan di rumah meskipun di kota-kota tertentu di Sri Lanka sudah ada pembatasan pembelian beras sebanyak 5 kg per orang.

Ia juga mengatakan bahwa KBRI kolombo akan terus mengikuti perkembangan krisis ekonomi di Sri Lanka, dan memastikan ketersediaan pangan bagi WNI di Sri Lanka.

Berdasarkan pengamatan KBRI, makanan pokok tersedia sampai empat bulan mendatang dengan impor utama secara kredit dari India.

Setelahnya, pemerintah Sri Lanka diperkirakan akan terus mengupayakan ketersediaan stok pangan tersebut. 

Baca Juga: Negara G7 Akan Larang Impor Emas Rusia

KBRI juga telah menyiapkan rencana untuk membantu WNI jika situasi semakin memburuk disamping telah menyiapkan bantuan sembako.

Walaupun bahan bakar gas rumah tangga masih mengalami kelangkaan, pemerintah Sri Lanka tetap mengupayakan pasokan tetap berlangsung sehingga tidak terjadi kelangkaan dalam jangka waktu yang lama.

KBRI Kolombo juga mengatakan belum perlu adanya proses evakuasi wajib bagi WNI karena saat ini kebutuhan pokok makanan masih dapat terpenuhi. 

Baca Juga: Krisis Pangan dan Energi Kian Melonjak, Jokowi Ajak Anggota KTT G7 Mencari Solusinya

"Terdapat sebagian kecil WNI yang mengalami kesulitan yang telah dan akan terus dibantu oleh KBRI. Hasil dialog juga menyatakan bahwa WNI di Sri Lanka umumnya masih dapat mengelola situasi kritis dan sebagian saling memberikan bantuan satu sama lain," pungkas Dubes Dewi.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x