Perhatian utama pengimplementasian ini tak lain adalah pembatasan atas konsekuensi sanksi terhadap Rusia bagi warga negara barat.
Karena para pemimpin khawatir mereka akan kehilangan dukungan untuk Ukraina jika konsekuensinya terlalu parah.
Baca Juga: Negara-Negara Dalam KTT G7 Akan Mendukung Ukraina Tanpa Batas Waktu
Pada sisi lain, bukan hanya Rusia saja yang menjadi masalah bagi Kelompok G7, negeri Asia Timur China saat ini sedang dalam investasi besar-besaran pada negara-negara Asia dan Afrika dalam harapan untuk meningkatkan kekuatan internasional.
Salah satu proyek negara China yang amat dikhawatirkan G7 adalah adalah Jalur Sutra China yang baru saja diperbarui, di mana di sana terdapat jalur perdagangan kuno yang menghubungkan Asia dan Eropa.
Namun, Barat telah mengusulkan lawan barat senilai 600 miliar dolar untuk Jalur Sutra yang baru, karena Biden akan meluncurkan rencana infrastruktur global.
Baca Juga: Presiden Jokowi Pamit Bertolak ke Eropa untuk Ajak Perdamaian Rusia Ukraina
Perubahan iklim juga menjadi kekhawatiran ketiga teratas, karena Jerman dan Italia saat ini telah mulai menggunakan lebih banyak batu bara untuk mengatasi kekurangan gas.
Perhatian terhadap perubahan iklim ini merupakan prioritas jangka panjang G7.
Diketahui negara yang tergabung dalam Kelompok G7 seperti AS, Jepang, Jerman, Inggris, Prancis, Kanada, dan Italia pada pertemuan hari Mingu mengundang beberapa negara berkembang seperti Senegal, Argentina, India, Indonesia, dan Afrika Selatan.***