Maknai Kemenangan Dharma, Galungan di Banyuwangi Berlangsung Khidmat

- 5 Januari 2023, 08:46 WIB
Sekretaris Banjar Suka Duka, I Made Pasek Suparta bersiap memasuki pura
Sekretaris Banjar Suka Duka, I Made Pasek Suparta bersiap memasuki pura /Fitri Anggiawati / Ringtimes Banyuwangi

RINGTIMES BANYUWANGI- Perayaan Hari Raya Galungan berlangsung di Pura Jagat Girinatha Banyuwangi pada Rabu, 4 Januari 2023.

Upacara yang dipimpin Jro Mangku Gede Giri Parta serta dharma wacana yang disampaikan oleh Wayan Arta, sesepuh umat Hindu tersebut berlangsung khidmat.

Dalam peringatan ini, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kecamatan Banyuwangi, I Gusti Ngurah Gunawan memberikan pesan kepada seluruh umat Hindu yang tinggal di Banyuwangi.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata Bahari di Sulawesi Tenggara, Ada Versi Mini dari Raja Ampat, Bagian 1

“Mari selalu ikuti arahan dari Pemerintah Daerah,” ujar I Gusti kepada Ringtimes Banyuwangi pada 4 Januari 2023.

Ia juga meminta seluruh umat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan pemerintah dengan tujuan agar umat senantiasa  menjaga diri serta lingkungan tempat tinggal.  

PHDI Kecamatan Banyuwangi sendiri menaungi tujuh kecamatan diantaranya Wongsorejo, Ketapang, Kalipuro, Giri, Glagah, Kota Banyuwangi, serta Kabat.

Baca Juga: Wisata Pantai Gumuk Kantong Muncar Banyuwangi, Ratusan Pohon Cemara Berjejer Indah

Dalam kesempatan ini, I Gusti juga turut menceritakan mengenai makna peringatan Hari Raya Galungan yang merupakan wujud kemenangan dharma melawan adharma, atau kebaikan menang melawan keburukan.

Di mana pas Budha Kliwon wuku Dunggulan umat merayakan serta menghaturkan puja dan puji syukur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan YME).

Mengenai makna Hari Raya Galungan dalam lontar Sunarigama dijelaskan bahwa Budha Kliwon Dungulan Ngaran Galungan patitis ikang janyana samadhi, galang apadang maryakena sarwa byapaning idep.

Baca Juga: Gesah Bareng Relawan, BPBD Banyuwangi Ajak Perbaiki Jalur Evakuasi Bencana

Artinya adalah Rabu Kliwon Dungulan disebut Galungan yang mana arah bersatunya rohani agar mendapatkan pandangan yang terang untuk melenyapkan segala kekacauan pikiran.

“Inti dari perayaan ini adalah menyatukan kekuatan rohani agar mendapat pikiran dan pendirian yang terang,” ujarnya.

Bersatunya rohani dan pikiran yang terang inilah wujud dharma dalam diri, sedangkan segala kekacauan pikiran itu (byaparaning idep) adalah wujud adharma.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Melanda Banyuwangi, BMKG Imbau Masyarakat Waspada

Dari konsepsi lontar Sunarigama inilah didapatkan kesimpulan bahwa hakikat Galungan adalah merayakan menangnya dharma melawan adharma.

Parisadha Hindu Dharma menyimpulkan, bahwa upacara Galungan mempunyai arti Pawedalan Jagat atau Oton Gumi.

Hal ini tidak berarti bahwa Gumi/ Jagad ini lahir pada hari Budha Keliwon Dungulan, melainkan hari itulah yang ditetapkan agar umat Hindu di Bali menghaturkan maha suksemaning idepnya ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi atas terciptanya dunia serta segala isinya.

Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru 2023, Penyebrangan ASDP Ketapang Meningkat Tajam

Pada hari inilah umat bersyukur atas karunia Ida Sanghyang Widhi Wasa yang telah berkenan menciptakan segala-galanya di dunia ini.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah