PPKM Dicabut: Omset PKL Taman Blambangan Meningkat

- 8 Januari 2023, 21:30 WIB
Gerobak pedagang kaki lima di Taman Blambangan, Banyuwangi mulai bermunculan  setelah PPKM dicabut, seperti di taman kota dan alun -alun.
Gerobak pedagang kaki lima di Taman Blambangan, Banyuwangi mulai bermunculan setelah PPKM dicabut, seperti di taman kota dan alun -alun. /Balighotul Hikmah / Ringtimes Banyuwangi

RINGTIMES BANYUWANGI - Masyarakat Banyuwangi dapat melakukan aktivitas kembali setelah PPKM dicabut.

PPKM resmi dicabut sejak 30 Desember 2022. Masyarakat Banyuwangi dapat kembali mengunjungi ruang publik seperti taman kota dan alun-alun. 

Selain itu, perekonomian mulai membaik sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut.

Baca Juga: Sambut Kedatangan Presiden Jokowi, TNI Polri Gelar Apel Pengamanan

Para pedagang kaki lima di Banyuwangi dapat kembali berjualan di pusat kota.

Efek PPKM memberikan pengaruh yang signifikan pada perekonomian masyarakat.

Hal ini juga dialami oleh Umay, pedagang kaki lima di Taman Blambangan, Banyuwangi. Setelah pandemi berakhir, perekonomian Umay mulai merangkak naik. 

Baca Juga: Suhu Air Kawah Naik, Status Gunung Ijen Level Waspada

Bagi Umay, pandemi Covid-19 menyebabkan pendapatannya menurun drastis terutama dengan kebijakan PPKM yang tidak boleh keluar rumah.

Setelah PPKM dicabut dan masyarakat mulai beraktivitas kembali, kondisi ekonominya mulai membaik. 

“Pendapatan saya setelah Covid-19 sekarang Rp 150 ribu/hari. Selama Covid-19 saya tidak bisa jualan karena dilarang,” terang Umay dalam wawancara bersama Ringtimes Banyuwangi pada 8 Januari 2023. 

Baca Juga: TPA Blimbingsari, Banyuwangi: Tumpukan Sampah yang Menghasilkan Rezeki

Sebelum pandemi melanda, pendapatan Umay dalam sehari dapat mencapai Rp 500 ribu. Namun saat ini Pendapatan tersebut hanya dapat dicapai saat malam Minggu.

Umay merasa, setelah pandemi Covid-19 pengunjung sepi berbeda saat sebelum pandemi.  

Usaha sebagai pedagang kaki lima di Taman Blambangan, Banyuwangi telah dirintis Umay sejak tahun 2013.

Baca Juga: TPA Blimbingsari Menjadi Solusi Pengelolaan Sampah di Banyuwangi

Selama pandemi Covid-19 Umay tidak berjualan kurang lebih selama dua tahun sehingga tidak ada penghasilan tetap untuk kehidupan sehari-hari.

Umay sebagai pedagang kaki lima di Taman Blambangan, Banyuwangi berjualan minuman dari kopi, wedang jahe, jus buah, hingga minuman instan.

Tempat usahanya menyediakan lesehan untuk pembeli yang hendak membeli untuk diminum di tempat. 

Baca Juga: Inovasi Produk Pertanian, Anak Muda Pesanggaran Coba Menyelamatkan Petani Buah Naga

“Alhamdulillah saya bersyukur bisa berjualan kembali disini,” ujar Umay. Setelah PPKM berakhir, Umay mulai memiliki pendapatan lagi setelah sebelumnya tidak berjualan selama dua tahun.

Pendapatannya menurun dua kali lipat sebelum Covid-19 melanda. 

Menurut Umay, saat ini ia harus menekuni kembali usahanya sebagai pedagang kaki lima di Taman Blambangan.

Baca Juga: Jokowi Akan Hadiri Festival Islam Nusantara di Banyuwangi, Simak Rangkaian Kunjungannya

Terutama setelah PPKM berakhir masyarakat sudah bebas bepergian, mengunjungi ruang publik, dan berkerumun.

Dampak dihapusnya PPKM mulai nampak untuk memperbaiki ekonomi khususnya bidang pariwisata.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah