3 Syarat Utama Pola Terbaik Yayasan dan Kepala Sekolah, Penentu Gagal atau Suksesnya Lembaga Pendidikan

- 7 September 2021, 07:51 WIB
Simak syarat utama dari pola terbaik dalam membentuk Yayasan atau menjadi Kepala Sekolah, penentu gagal atau suksesnya Lembaga Pendidikan.
Simak syarat utama dari pola terbaik dalam membentuk Yayasan atau menjadi Kepala Sekolah, penentu gagal atau suksesnya Lembaga Pendidikan. /pexels.com/@max-fischer

Tak hanya finansial, pun juga kebutuhan lain berupa kasih sayang akan mengalir untuk sekolah, dalam bentuk perhatian dan motivasi saat menghadapi dinamika menjalankan tugas-tugas mencerdaskan anak bangsa di dalam dan diluar ruang-ruang kelas yang ada.

Baca Juga: Antara Strategi dan Taktik, Mana Pilihan Terbaik Sekolah?

“Para pengasih dan penyayang dikasihi dan di sayang oleh Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang), rahmatilah yang ada di bumi niscaya kalian akan dirahmati oleh zat yang ada di langit.” (HR Abu Dawud no 4941 dan At-Tirmidzi no 1924 dan disahihkan oleh Syekh Albani dalam as-Sahihah no 925).

Meski tetap ada potensi negative, namun peluangnya lebih kecil, karena pada umumnya orang tua memiliki kecenderungan yang baik kepada anak-anakknya, akan sangat kuat kualitas sekolah saat pola ini dijalankan dan dipadu dengan tiga syarat sukses yang disampaikan di awal, kesediaan untuk berkolaborasi, saling mendukung dan kerelaan untuk terus saling percaya.

Penasaran, bagaimana pola interasi yang terjadi di tempat sahabat? Bisa jadi yayasan menjalankan pola lain lepas dari contoh yang ditulis diatas. Apapun itu, tetaplah terus bergerak terbaik merealisasikan target besar pendidikan dengan sekolah sebagai motor penggerak utamanya, yakni membentuk akhlak terbaik generasi yang akan menjadi pemimpin dimasa yang akan datang, guru menjadi episentrum keteladanan yang berpusat pada Rasulullah.

Baca Juga: Kita Semua Menjalankan Peran ini, Menjadi Guru Sebelum Segala Sesuatu

“Bahwa sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan banyak menyebutkan nama Allah.” (QS Al-Ahzab : 21)

Dan misi utama yang Rasulullah Muhammad sampaikan,

“Tidak sekali-kali saya diutus oleh Allah (kecuali) hanya satu untuk menyempurnakan akhlak, untuk membangun akhlakul karimah,” (HR. Bukhori).***

Baca Juga: Abai Membangun Branding, Sebabkan Mundurnya Kualitas Sekolah

Halaman:

Editor: Suci Arin Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x