Pertempuran di Benteng Banyualit dan Ekspedisi Militer VOC di Banyuwangi

- 8 Mei 2021, 19:33 WIB
Ilustrasi wilayah Kerajaan Blambangan dekat Benteng Banyualit
Ilustrasi wilayah Kerajaan Blambangan dekat Benteng Banyualit /Banjoewangi Tempo Doeloe

Namun, pada hari yang dijanjikan, Agung Wilis dan pengikutnya tidak kunjung tiba dengan alasan kesehatannya belum pulih.

Ketidakhadiran Pangeran Agung Wilis membuat Van Rijke dan seorang Kapten Kapal VOC, Skipper Pieterz dan beberapa pengawal dari Madura datang ke kota untuk menemuinya.

Baca Juga: Mengenang Kisah dan Fakta Pilu di Balik Fenomena Ninja di Banyuwangi

"Di tengah perjalanan, Van Rijke dan pengawalnya bertemu orang kepercayaan Agung Wilis, yakni Mas Weka dan Mas Anom. Mereka menyampaikan bahwa Wilis belum sembuh dan karenanya tidak bisa menepati janji untuk datang ke Banyualit," ungkap Aji Ramawidi.

Terkait rencana pertemuan Agung Wilis dan VOC Belanda dilaporkan secara tersurat oleh Van Rijke kepada Gezaghebber J.E.C a Groen sebanyak dua kali, yakni pada tanggal 27 Februari dan 2 Maret 1768.

Inti dari laporan itu menyampaikan bahwa Pangeran Agung Wilis bersedia datang ke Banyualit untuk berunding pada hari ke 3 bulan Februari 1767.

Satu bulan menjelang pertemuan antara Pangeran Agung Wilis dengan VOC Belanda, secara diam-diam pasukan VOC dari Lumajang yang dipimpin oleh Wipperman tiba di Banyualit.

"Sedangkan pada pertemuan yang telah dijadwalkan pada 3 Februari 1768 tersebut, Pangeran Agung Wilis tetap tidak datang," jelas Aji Ramawidi.

Keputusan Agung Wilis untuk tidak menghadiri perundingan di Benteng Banyualit membuat VOC Belanda berang dan mereka memutuskan untuk menyerang Kota Blambangan (Sekarang diperkirakan di Desa Blambangan, Kecamatan Muncar) pada 18 Februari 1768.

Baca Juga: Koin Kuno Picis atau Kepeng dan Peredarannya pada Masa Majapahit

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x