Sejarah Terbentuknya Federasi Sepak Bola di Indonesia

1 Juli 2022, 16:33 WIB
Sejarah Terbentuknya Federasi Sepak Bola di Indonesia. PSSI adalah organisasi olahraga yang menaungi sepak bola di Indonesia /PSSI

RINGTIMES BANYUWANGI  – Para pencinta bola Indonesia pasti sering mendengar atau membaca nama PSSI. Kepanjangan dari kata PSSI merupakan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia.

PSSI adalah organisasi olahraga yang menaungi sepak bola di Indonesia dan sudah terdaftar sebagai anggota di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Asean Football Federation (AFF), Asia Football Confederation (AFC) dan Federation Internationale de Football Association (FIFA).

Dilansir ringtimesbanyuwangi.pikiran-rakyat.com dari laman resmi pssi.org, Jumat 1 Juli 2022 berikut sejarah terbentuknya federasi sepak bola di Indonesia.

Baca Juga: Liga Inggris : Eric Ten Hag Tepis Rumor Kepergian Scott Mctominay

PSSI dibentuk 19 April 1930 di Yogyakarta. PSSI dilahirkan di Zaman penjajahan Belanda, Kelahiran PSSI masih terkait dengan kegiatan politik menentang penjajahan.

karena dibidani politisi bangsa yang baik secara langsung maupun tidak. Sejarah sepak bola Indonesia tak bisa dilepaskan dari Sumpah Pemuda. Dorongan mendirikan PSSI berasal dari anak-anak muda yang terlibat dalam deklarasi Sumpah Pemuda.

Ir Soeratin Sosrosoegondo, berperan besar di awal berdirinya PSSI. Sebagai pemuda yang gemar bermain sepak bola, beliau melihat bahwa organisasi sepak bola menjadi medium yang pas untuk mendorong pergerakan Sumpah Pemuda yang dideklarasikan pada 28 Oktober 1928. sepak bola menjadi olahraga yang amat populer saat itu banyak pemuda memainkannya.

Soeratin menyelesaikan pendidikan dari Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg Jerman tahun 1927. Setelah lulus Soeratin kembali ke tanah air pada tahun 1928. Ketika kembali Soeratin bekerja di sebuah perusahaan bangunan Belanda "Sizten en Lausada" yang berpusat di Yogyakarta. 

Baca Juga: 5 Calon Kandidat Kuat Top Skor Liga Inggris Musim 2022 2023, Halaand Akan Berikan Kejutan

Di sana ia satu-satunya orang Indonesia yang menduduk di jajaran petinggi perusahaan konstruksi yang besar. Karena didorong oleh jiwa nasionalis, tak lama Soeratin mundur dari perusahaan tersebut.

Setelah berhenti dari "Sizten en Lausada" ia lebih banyak aktif di bidang pergerakan, dan sebagai seorang pemuda yang senang bermain sepakbola, Soeratin menyadari untuk mengimplementasikan apa yang sudah diputuskan.

Dalam pertemuan para pemuda di tanggal 28 Oktober 1928, Soeratin melihat potensi sepakbola sebagai sarana terbaik untuk menyemai nasionalisme di kalangan pemuda, sebagai tindakan menentang Belanda.

Untuk melaksanakan cita - cita itu, Soeratin mengadakan pertemuan dengan para tokoh sepakbola di Solo, Yogyakarta dan Bandung. Pertemuan itu dilakukan secara pribadi agar bisa menghindari sergapan Polisi Belanda (PID).

Baca Juga: Bursa Transfer: CEO Juventus Beri Lampu Hijau Kepada Chelsea Tentang Transfer Matthijs de Ligt

Selanjutnya dilakukan pematangan gagasan di kota Bandung, Yogya dan Solo yang dilakukan dengan tokoh pergerakan nasional seperti Daslam Hadiwasito, Amir Notopratomo, A Hamid dan lain - lain. Sementara itu, komunikasi dengan kota lainnya dilakukan kontak pribadi atau kurir seperti dengan Soediro di kota Magelang (Ketua Asosiasi Muda).

Soeratin dan sejumlah tokoh muda menggelar pertemuan tanggal 19 April 1930. Pertemuan ini dihadiri wakil dari dari berbagai daerah di tanah air.

Dari pertemuan itu lahirlah PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia). Nama PSSI awal lalu diubah dalam kongres PSSI di Solo 1950 menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia dan menetapkan Ir. Soeratin sebagai Ketua Umum PSSI.

Konflik sempat terjadi ketika NIVU menjegal langkah PSSI dalam ikut Piala Dunia 1938. PSSI, yang diketuai Soeratin Sosrosoegondo, ingin para pemain PSSI yang dikirim ke Perancis. Namun, akhirnya tim NIVU yang berangkat tanpa diperkuat satu pun para pemain PSSI. 

Baca Juga: Sejarah Klub Arsenal, Tim Inggris yang Berhasil Mencetak Rekor Tim Tidak Terkalahkan

Hal ini tak menyurutkan semangat Soeratin dan para pendiri PSSI dalam menjadikan organisasi mereka sebagai salah satu pilar persatuan dan perjuangan bangsa. Selain itu, Soeratin juga tidak ingin bendera yang dipakai adalah bendera NIVU (Belanda).

Dalam kongres PSSI 1938 di Solo, Soeratin membatalkan secara sepihak Perjanjian dengan NIVU. Soeratin mengakhiri tugas di PSSI pada tahun 1942, setelah sempat menjadi ketua kehormatan pada tahun 1940-1941, dan terpilih lagi di tahun 1942.

Karena kekuatan dan kesatuan PSSI yang semakin bertambah akhirnya NIVB pada tahun 1936 berubah menjadi NIVU (Nederlandsh Indische Voetbal Unie) dan mulailah kerjasama dengan PSSI. Sebagai tahap awal NIVU datangkan tim dari Austria "Winner Sport Club " pada pada 1936.

Pada 1938 atas nama Dutch East Indies, NIVU mengirimkan tim ke Piala Dunia 1938, namun para pemainnya bukanlah berasal dari PSSI melainkan dari NIVU walaupun ada 9 orang pemain pribumi / Tionghoa. 

Baca Juga: Romelu Lukaku Tiba di Milan, Italia untuk Melakukan Tes Medis dengan Inter Milan

Hal itu sebagai aksi protes Soeratin, karena ia menginginkan adanya pertandingan antara tim NIVU dan PSSI terlebih dulu sesuai dengan perjanjian "Gentelemen's Agreement" yang ditandatangani oleh Soeratin (PSSI) dan Masterbroek (NIVU) pada 5 Januari 1937 di Jogyakarta.

Itulah sejarah PSSI yang bisa Anda simak.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Sumber: pssi.org

Tags

Terkini

Terpopuler