Porak-porandakan Ukraina, Vladimir Putin Dicap Sebagai Adolf Hitler Abad ke-21

28 Februari 2022, 14:15 WIB
Vladimir Putin/PIXABAY (DimitroSevastopol) /

RINGTIMES BANYUWANGI – Tepat pada hari Kamis, 24 Februari 2022 lalu, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan perintah invasi penuh ke Ukraina. 

Alhasil, ribuan pasukan militer Rusia dikerahkan untuk menyerbu Ukraina dari tiga arah. 

Akibat dari hal tersebut, nama Putin kini kerap disandingkan dengan pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler.

Baca Juga: Video Viral Tank Tentara Rusia Kehabisan Bahan Bakar, Warga Ukraina: Mau Kubantu Derek Balik ke Rusia?

Tak sedikit yang menilai rangkaian serangan Rusia terhadap Ukraina sebagai sesuatu yang belum pernah terlihat sejak Perang Dunia 2. 

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Vladimir Putin Dicap Sebagai Adolf Hitler Abad ke-21, Ukraina Porak-poranda Diserang Rusia 

Salah satunya diungkapkan Pemimpin Partai Republik di Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, Michael McCaul. 

"Kami belum pernah melihat yang seperti ini sejak Hitler menginvasi Polandia dalam Perang Dunia 2. Saya berharap ini bukanlah awal dari Perang Dunia 3," katanya. 

Hal serupa turut diungkapkan Wakil Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar. Bahkan dia menyebut Putin sebagai 'Adolf Hitler di abad ke-21'.

Baca Juga: Pembicaraan Rusia dan Ukraina Resmi Digelar Hari ini, Volodymyr: Saya Tidak Benar-benar Percaya Hasil

"Kami tahu bahwa Putin adalah orang jahat, kami sudah mengetahuinya sejak lama," ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Independent pada Senin, 28 Februari 2022. 

"Tapi kami tidak terpikir bahwa dia akan menjadi Hitler abad ke-21, dan saya pikir dia menempatkan dirinya untuk itu," sambungnya lagi. 

Dia menyoroti agresi militer pada rezim Putin dengan kebangkitan Nazi pada Perang Dunia 2. 

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Makin Mengerikan, Seorang Ayah Serahkan Dua Anaknya ke Orang Asing

"Terakhir kali saya berpikir bahwa hal itu dapat terjadi di Eropa adalah pada tahun 1930-an, dan saya pikir kita harus melihat konflik ini dalam konteks tersebut," tutur dia. 

Terlepas dari itu, Varadkar mendukung sikap Inggris yang menjatuhkan sanksi untuk memblokir bank-bank Rusia dari SWIFT, yakni sistem transaksi yang menghubungkan ribuan lembaga keuangan secara global. 

Dia tak menampik jika diblokirnya Rusia dari SWIFT dapat berimplikasi terhadap kondisi ekonomi Irlandia. Kendati demikian, dia meyakini sanksi tersebut sebagai keputusan yang tepat.

Baca Juga: Buntut Invasi, Negara Eropa dan Kanada Mulai Tutup Jalur Maskapai Penerbangan Rusia, AS Lakukan Hal Serupa?

"Saya tidak berpikir kita berada di saat dimana kita dapat khawatir tentang dampak ekonomi di Irlandia ketika negara demokratis di Eropa sedang diserang dan adanya upaya untuk menggulingkan pemerintahan demokratis di sana," katanya. 

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace turut membandingkan Putin dengan Hitler. 

"Di Munich pada tahun 1938, Adolf Hitler selama ini memiliki rencana untuk menyerang bagian-bagian Eropa," ujarnya.

Baca Juga: Pasukan Rusia Terus Menembak ke Segala Arah, Ratusan Warga Sipil dan Belasan Anak-anak Ukraina jadi Korban

"Semua diplomasi adalah tentang upaya untuk mengulur waktu. Putin telah menetapkan ini selama berbulan-bulan, dan tentu saja lebih dari setahun," lanjutnya.(Elfrida Chania S/Pikiran-Rakyat.com)*** 

Editor: Shofia Faridatuz Zahra

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler