RINGTIMES BANYUWANGI – Pada 22 Juni 2022 dini hari tadi, terjadi gempa bumi dengan magnitudo 6,1 skala ritcher menghantam Afghanistan dan Pakistan.
Dilansir dari Al Jazeera pada 22 Juni 2022, sekitar kurang lebih 155 orang dilaporkan meninggal dunia dan lebih dri 200 orang mengalami luka-luka akibat gempa bumi tersebut.
Menurut perkataan dari otoritas manajemen Afghanistan bahwa, gempa 6.1 skala ritcher (SR) itu melanda bagian-bagian terpencil di Afghanistan Tenggara dan negara tetangga, Pakistan.
Baca Juga: 11 Negara yang Terjadi Gempa Bumi Terbanyak di Dunia
Kepala Kementerian Bencana Alam Pemerintahan Taliban, Mohammad Nassim Haqqani mengatakan sebagian besar kematian terjadi di Provinsi Paktika. Dimana dilaporkan 100 orang tewas dan 250 lainnya terluka.
“25 orang lainnya tewas di Khost dan lima di Provinsi Nangarhar,” ucapnya menambahkan.
Pasca bencana gempa bumi di Afghanistan, Nassim menambahkan bahwa penyelidikan dan evakuasi masih terus dilakukan untuk menentukan apakah masih banyak korban yang meninggal atau tidak.
Baca Juga: Jepang Terus Memantau Dampak dari Gempa yang Terjadi, Ribuan Rumah Masih Tanpa Listrik
Kepala Kementerian Bencana Alam, Mohammad Nassim juga masih menunggu laporan dari negara tetangganya, Pakistan untuk mengetahui berapa banyak warga yang tewas dan terluka disana.
Gempa bumi magnitudo 6.1 SR yang melanda Afghanitas berpusat pada 44 km atau 27 mil dari Kota Khost, Afghanistan, dekat dengan perbatasan Pakistan.
Survey dari Geologi AS mengatakan bahwa gempa tersebut terjadi pada kedalaman 51 km atau 31 mil.
Pusat Seismologi Mediteranian Eropa (EMSC) membeberkan informasi bahwa getarannya dapat dirasakan sejauh 500 km (310 mil) dan dirasakan oleh sekitar 119 juta orang di Pakistan, Afghanistan, dan India.
Baca Juga: Info BMKG Terkini, Gempa Bumi Baru Saja Mengguncang Kota Sukabumi 16 Maret 2022 Magnitudo 5,5
Bahkan getarannya itu hinga dirasakan sampai ke Ibukota Afghanistan, Kabil yang notabene cukup jauh dari provinsi paling terdampak di Provinsi Paktika.
Tidak hanya di Ibukota Afghanistan saja, tapi getaran tersebut juga dirasakan hingga ke Ibukota Pakistan, Islamabad.
Dampak dari bencana gempa bumi yang dialami oleh Afghanistan, sekitar hampir 100 rumah hancur.
Baca Juga: Terpantau 10.570 Kali Aktivitas Gempa Selama 2021, BMKG: Jumlah Ini Meningkat Dibanding Tahun Lalu
Datangnya bencana ini, makin menambah beban bagi Pemerintah Afghanistan. Pasalnya, bencana tersebut terjadi saat Afghanistan mengalami krisis ekonomi parah sejak Taliban mengambil alih pemerintahan pada Agustus tahun lalu dari pemerintah Amerika Serikat (AS).
Atas pengambilalihan yang dilakukan Taliban, pemerintah AS melemparkan sanksi dari sektor perbankan Afghanistan dan memotong bantuan pembangunan dengan nilai miliaran dollar.
Hal itulah yang membuat Afghanistan saat ini sedang mengalami krisis ekonomi yang parah.***