Viral Seorang Ibu Tuntut Agar Ganja Legal Menjadi Pengobatan Medis

26 Juni 2022, 21:23 WIB
Seorang ibu bentangkan poster butuh ganja medis yang viral /Instagram/@budhesomplak

RINGTIMES BANYUWANGI - Sebuah postingan gambar seorang wanita sedang memeluk poster putih dengan tulisan berwarna hijau dengan deskripsi "TOLONG, ANAKKU BUTUH GANJA MEDIS" kini sedang membuat heboh media sosial.

Faktanya, kejadian wanita seorang wanita sedang memeluk poster tersebut dilakukan pada saat Car Free Day di sepanjang jalan Bundaran HI dan terlihat dibelakangnya seorang anak perempuan yang sedang duduk di atas kursi roda.

Momen tersebut dijelaskan oleh postingan gambar yang diabadikan oleh akun Instagram @budhesomplak.

Baca Juga: Presiden Jokowi Pamit Bertolak ke Eropa untuk Ajak Perdamaian Rusia Ukraina

Akun yang bernama Mbuh Raruh tersebut mengakui dirinya terketuk hati ketika melihat foto dan video yang berisikan temannya, yakni Santi, Pak Eto, dan anaknya, Pika.

Mbuh Raruh menjelaskan bahwa anak semata wayang Santi dan Eto, Pika sering mengalami kejang-kejang setidaknya 2 kali dalam seminggu.

Setiap Pika mengalami kejang, dair hasil fisioterapi seperti terapi wicara menunjukkan tumbuh kembang Pika kembali ke nol seperti kemampual awal seperti bayi, di mana artinya Pika harus berjuang lagi dari awal mula dilahirkan ke bumi.

Baca Juga: Usai 6 Karyawan Ditangkap Terkait Promosi, Holywings Kembali Minta Maaf

Sementara badan Pika semakin hari semakin lemah, ditambah kemampuan motorik dan kognitif yang semakin menurun.

Mbuh Raruh yang kerap kali mengisi wawancara untuk berdiskusi terkait penyakit yang diderita seperti Pika menjelaskan, bahwa obat yang dapat menghentika kejang adalah ganja yang tanpa memiliki efek samping.

Namun, harapan dengan pengobatan ganja harus dikubur dalam-dalam bagi orangtua yang menginginkan anaknya sembuh dari kejang, karena penggunaan ganja yang masih ilegal di Negara Indonesia.

Baca Juga: Terkait Acara di JIS, Anies Baswedan Sebut Jakarta Sudah Memasuki Kota Global

Kini, tambah Mbuh Raruh, Santi sang ibu sempat merasa terpojokkan, karena harapan sembuh dan hidup bagi Rara yang dapat diobati oleh ganja tidak akan dilegalkan oleh negara.

Mbuh Raruh mengatakan sekarang Santi sudah mulai bangun untuk mengeluarkan suaranya untuk menuntut hak sang anak agar tetap sembuh dan dengan mengeluarkan suaranya di Bundaran HI.

Kini, baik Mbuh Rara dan Santi masih menunggu kepastian dari Mahkamah Konstitusi (MK) agar menghasilkan sidang perubahan UU Narkotika ganja dapat dimanfaatkan secara medis.

Sebagai penutupan kata di postingan, Mbuh Rara yang kecewa dengan pemerintah yang terkesan lebih memilih untuk melindungi orang-orang yang menyalahgunakan narkoba,d aripada hak manusia untuk mendapatkan pengobatan dair ganja medis.

Baca Juga: Heboh, Warga Sagaranten Sukabumi yang Hilang 2 Tahun Lalu Muncul Secara Mengejutkan

Berikut postingan dari Mbuh Raruh:

"LEGALKAN GANJA MEDIS

Pagi ini wa berbunyi tang-ting-tung-tang-ting-tung. Ternyata isinya kiriman foto-foto dan video-video dari wajah-wajah yang sangat aku kenal: Santi, Pak Eto dan Nduk Pika.

Langsung mewek melihat foto-foto mereka. Pika, anak semata wayang mereka, adalah salah satu teman seperjuangan alm. Musa dalam melegalkan ganja medis. Pika mengalami kejang paling tidak 2 kali dalam seminggu. Dan setiap kali Pika kejang, hasil latihan fisioterapi, terapi wicara dan terapi-terapi tumbuh-tumbuh kembang lain nya kembali ke nol. Pika kembali lagi ke kemampuan awal dia seperti bayi. Dia harus berjuang lagi dari awal. Sementara badannya semakin lama semakin melemah, kemampuan motorik nya semakin menurun, begitu juga kemampuan kognitif nya.

Seperti aku utarakan berkali-kali ketika wawancara dengan siapa pun dan berdiskusi dengan siapa pun, bahwa kejang adalah momok bagi semua orang tua anak yang menderita lumpuh otak. Dan pengalamanku membuktikan hanya ganja yang mampu menghentikan kejang tanpa efek samping.

Baca Juga: Pemerintah Adakan Sosialisasi Pembelian Minyak Goreng Curah Rp14 ribu Pakai Aplikasi PeduliLindungi

Santi sudah terdesak. Santi sudah terpojok. Dia tahu ada harapan untuk Pika dalam tanaman ganja. Pika sudah tidak bisa menunggu lagi. Pika sudah terlalu lama menderita dan sekarang dia menuntut hak nya untuk sembuh dan hidup.

Santi berjuang supaya tidak ada lagi Musa-Musa lain nya yang harus meregang nyawa hanya karena kami masih menunggu kepastian dari yang mulia mahkamah konstitusi (MK). Hasil sidangnya untuk merubah UU Narkotika agar ganja bisa dimanfaatkan secara medis itulah yg bisa membuat Pika² ini tidak menjadi Musa kedua, ketiga, dst.

Kalau pemerintah lebih memilih melindungi orang-orang dungu yang menyalahgunakan narkoba. Bagaimana dengan hak-hak anak-anak kami untuk mendapatkan pengobatan dari ganja medis?"
Silakan repost."

Itulah informasi mengenai viralnya ibu-ibu yang butuh ganja medis.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Tags

Terkini

Terpopuler