Sejumlah Orang hingga Wanita Hamil Jadi Korban, Imbas Rudal Hantam Rumah Sakit Bersalin

- 10 Maret 2022, 18:13 WIB
Sebuah Rumah Sakit Bersalin di Mariupol terkena serangan Udara.
Sebuah Rumah Sakit Bersalin di Mariupol terkena serangan Udara. /Tangkapan layar YouTube/ Sky News Australia/

Pemerintah Ukraina memastikan bahwa sekira 1.200 warga sipil meninggal di Mariupol akibat invasi yang dilancarkan oleh Rusia selama 14 hari itu.

Walikota Mariupol, Vadym Boychenko mengungkap kebenciannya akibat banyaknya warga sipil yang meninggal di Kotanya.

Baca Juga: Rusia Terbitkan Daftar Resmi Negara Bagian yang Dianggap ‘Tidak Bersahabat’, Mana Saja?

“Saya yakin bahwa waktunya akan tiba ketika semua penjajah ini akan duduk di dermaga di Den Haag. Dan kejahatan perang ini akan dihukum, dan para pelaku akan terbakar di neraka,” ungkapnya.

Dan salah satu anggota dewan Kota Mariupol tidak akan melupakan kekejaman atas invasi yang dilancarkan oleh Rusia.

"Kami tidak akan pernah memaafkan. Kami tidak akan pernah lupa. Tunggu, Mariupol,” katanya.

Baca Juga: Usai Direbut Pasukan Vladimir Putin, PLTN Chernobyl Berhenti Kirim Data ke PBB, Mengapa?

Dikutip dari Reuters, penyerangan di Kota Mariupol oleh Rusia telah memutus pasokan listrik dan air panas di kota tersebut selama 8 hari.

Sehingga banyak warga sipil yang terjebak di kota tersebut, alami kehausan dan kelaparan.

Salah seorang anak perempuan bernama Tanya, dikabarkan meninggal dunia pada Rabu, 9 Maret 2022 kemarin.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah