Mantan Pemilik Chelsea Terkena Ledakan Tabung Gas Air Mata, Saat Hadiri Negosiasi Damai Rusia-Ukraina

- 1 April 2022, 16:20 WIB
Sebuah media Turki mengabarkan Roman Abramovich terkena ledakan tabung gas air mata, dan langsung dilarikan ke rumah sakit Ankara
Sebuah media Turki mengabarkan Roman Abramovich terkena ledakan tabung gas air mata, dan langsung dilarikan ke rumah sakit Ankara /Instagram.com/@romanabramovichofficial

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Roman Abramovich, mantan pemilik Chelsea dikabarkan telah diracuni oleh pihak Rusia saat menjadi negosiator perdamaian. 

Namun rumor tersebut pun ditepis oleh Rusia bahwa mereka tidak pernah meracuni Roman Abramovich. 

Lalu sebuah media Turki menyampaikan Roman Abramovich terkena ledakan tabung gas air mata, saat akan meninggalkan negosiasi perdamain antara Ukraina dan Rusia.

Baca Juga: Setelah Harga Pertamax Naik, Kini Giliran PPN Pulsa dan Kuota Ikutan Melonjak 

Media tersebut juga mengabarkan akibat dari ledakan tersebut penghlihatan Roman Abramovich menjadi terganggu dan langsung dilarikan ke rumah sakit. 

Dikutip Ringtimes Banyuwangi.com dari berita Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Roman Abramovich Alami Kebutaan, Media Ungkap Ada Ledakan Usai Pembicaraan Upaya Damai di Turki

Rusia menolak laporan itu sebagai bagian dari "perang informasi", sementara negosiator Ukraina Mykhailo Podolyak menyebutnya sebagai "teori konspirasi".

Situs berita Spanyol El Confidencial melaporkan, Abramovich tidak diracun, tetapi terkena dampak dari meledaknya gas air mata.

Baca Juga: Rusia Tarik Pasukan di Berbagai Daerah, Presiden Ukraina: Itu Semua Hanya Taktik, Mereka Akan Pindah

“Baik surat kabar digital Haberturk maupun stasiun TV CCNTurk, bersikeras Roman Abramovich mengalami gejala terbakar di kulit dan mata Abramovich disebabkan oleh tabung gas meledak di sampingnya saat dia meninggalkan pertemuan," kata pemberitaan.

“Roman Abramovich segera dibawa dengan pesawat ke Ankara. Kehadirannya (Roman) tidak diumumkan, dan daftar kunjungannya dirahasiakan," katanya lagi.

Haberturk mengatakan, tidak diketahui secara pasti apakah ledakan tabung murni kecelakaan atau disebabkan dengan maksud menyabotase negosiasi.

Baca Juga: Resmi dari Sekretariat Presiden, Maudy Ayunda Jadi Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia di Bali

Abramovich dilaporkan menjadi buta selama beberapa jam karena kulit tangan dan wajahnya terkelupas.

Saat itu, Roman Abramovich bergabung dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.

Kondisi pemilik Chelsea ini dikatakan menderita gejala yang mengkhawatirkan bersama dengan dua negosiator perdamaian Ukraina, setelah dilaporkan makan coklat beracun pada pembicaraan damai.

Serangan yang dituduhkan itu dipersalahkan pada kelompok garis keras di Moskow yang ingin menyabotase pembicaraan dan melanjutkan perang berdarah Putin. 

Baca Juga: Tentara Rusia Berkendara Tanpa Pelindung Radiasi di Chernobyl, Terjadi Kerusuhan Sesama Prajurit?

Kemudian ada juga yang mengatakan, Abramovich mungkin telah diracuni karena kesalahan.

"Gejalanya termasuk mata merah, robekan yang terus-menerus dan menyakitkan, dan kulit mengelupas di wajah dan tangan mereka," kata Wall Street Journal dalam laporannya.

Sebelum insiden terjadi, Roman Abramovich dan dua orang Ukraina tersebut dibenarkan telah mengonsumsi cokelat dan air.

Baca Juga: Kadisbudpar Banyuwangi Resmikan WGA di Desa Aliyan, Bram: Masuk di 99 Desa Rintisan Kemenparekraf

Akan tetapi, ada empat anggota tim lainnya, yang juga mengonsumsi cokelat dan air yang sama, tetapi tidak mengalami apa-apa.

Ketika menuju ke Istanbul, Abramovich mengeluh kehilangan penglihatannya, dengan kulit terkelupas dari wajah dan tangannya. Ia kemudian dirawat di rumah sakit.***(Rizki Laelani/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Al Iklas Kurnia Salam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah