Terlebih lagi, banyak masyarakat yang khawatir atas kemampuan Taliban untuk merespons badan-badan internasional.
Saat ini setelah pengambilalihan pemerintahan oleh Taliban, pemerintah Taliban meminta pertolongan bala bantuan dari badan-badan internasional.
Abdul Qahar Balkhi, seorang pejabat senior Taliban, mengatakan bahwa pemerintah menghargai dan menyambut baik bantuan yang telah dijanjikan oleh beberapa pemerintah dan badan-badan bantuan internasional seperti Médecins Sans Frontires dan Palang Merah.
Namun demikian, pemerintah Afganistan sedang dalam sanksi sehingga secara finansial tidak mampu untuk menutupi kebutuhan masyarakat pasca gempa bumi berkekuatan 5,9 – yang telah menyebabkan kerusakan dan penderitaan.
Abdul Qahar menambahkan, bantuan itu harus segera ditingkatkan karena gempa bumi tahun ini merupakan gempa yang dahsyat pertama kalinya Afganistan.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres, mengatakan badan internasional telah sepenuhnya dimobilisasi untuk membantu Afganistan.
Pejabat PBB mengkonfirmasi penyebaran tim kesehatan dan pasokan obat-obatan, makanan, peralatan trauma, dan tempat penampungan darurat ke zona gempa.
Tomas Niklasson, utusan khusus Uni Eropa untuk Afghanistan, bercuit melalui Twitter: “Uni Eropa sedang memantau situasi dan siap untuk mengoordinasikan dalam memberi bantuan darurat kepada orang-orang dan komunitas yang terkena dampak dari gempa bumi.” tulisnya.***