Tingkatkan Kualitas Binaan, Dinas Perikanan Banyuwangi Lakukan Bedah UPI

- 13 Desember 2022, 15:12 WIB
Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi memiliki kelompok binaan yang berfokus pada pengolahan ikan yang disebut UPI atau Unit Pengolahan Ikan.
Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi memiliki kelompok binaan yang berfokus pada pengolahan ikan yang disebut UPI atau Unit Pengolahan Ikan. /Fitri anggiawati/Ringtimes Banyuwangi

RINGTIMES BANYUWANGI- Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi memiliki kelompok binaan yang berfokus pada pengolahan ikan yang disebut UPI atau Unit Pengolahan Ikan. 

Kelompok ini bertujuan untuk mengoptimalkan pendapatan dengan mengolah sisa hasil laut yang tidak terjual habis. 

“Basisnya kita dari awal adalah nelayan. Misal dia mendapat hasil 10 kilogram, jika dijual langsung tidak selalu laku seluruhnya. Bisa sekaligus, bisa 8 kg, 1 kg dikonsumsi sendiri, nah selebihnya ini kalau dari pagi sampai sore, akan menyusut nilainya,” ungkap Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Perikanan, Irfan. 

Baca Juga: Targetkan Kesehatan Hewan Peliharaan, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Gelar Vaksinasi

Hal ini yang kemudian mendasari Dinas Perikanan untuk melakukan edukasi kepada UPI untuk melakukan pengolahan ikan tersebut menjadi abon, dimsum atau lainnya agar meningkatkan kembali value sehingga bisa menambah penghasilan. 

Namun pendirian UPI sendiri sejatinya memiliki standarisasi khusus yaitu GMP (Good Manufacturing Practises) dan SSOP (Santitation Standard Operating Procedure) yang tidak semua UPI dapat memenuhinya. 

GMP sendiri merupakan pedoman produksi pangan yang baik dengan tujuan produsen menghasilkan produk yang bermutu dan aman dikonsumsi. 

Baca Juga: Dukung UPI Naik Kelas, Dinas Perikanan Banyuwangi Dampingi Produksi hingga Promosi

Sedangkan SSOP meliputi keamanan air, permukaan kontak bahan pangan, pencegahan kontaminasi silang serta tempat cuci tangan dan toilet.

Selain itu juga mencakup proteksi bahan kontaminasi kimia, pelabelan, penyimpanan dan penanganan toksin, serta kesehatan pegawai dan pengendalian hama. 

“Pada dasarnya setiap UPI harus memenuhi GMP dan SSOP. Karena UPI yang ada di Banyuwangi belum memenuhi persyaratan ini, makanya pemerintah membantu mereka,” kata Irfan. 

Baca Juga: Atasi Angka Stunting Tinggi, Ini Upaya Dinas Perikanan Banyuwangi

Hal ini disebutkan Irfan karena produksi masih bercampur dengan aktifitas rumah tangga lainnya. 

“Kebanyakan kan UPI ini bercampur sama rumah. Kemudian struktur bangunan juga tidak sesuai,” tambahnya. 

Hal ini yang kemudian menjadi dasar adanya program Bedah UPI, yaitu dengan membedah bangunan dengan tujuan memenuhi standarisasi GMP dan SSOP. 

Baca Juga: BEC 2022: Angkat Beban Berat Demi Penggemar

“Makanya kita membantu membedah dengan harapan GMP dan SSOP ini bisa terpenuhi,” tambahnya. 

Dan salah satu cara agar mencapai standar tersebut adalah dengan memisahkan kamar mandi dan aktifitas rumah tangga dengan tempat produksi. 

“Caranya dengan dipisahkan atau dibangunkan dan konstruksinya harus sesuai. Meliputi sanitasinya tidak berhadapan dengan toilet, dan sebagainya. Atau termasuk nanti dibuatkan ruang pamer agar lebih menarik,” ujar Irfan. 

Baca Juga: Penonton Banyuwangi Ethno Carnival 2022 Membludak, UMKM Laris Manis

Kegiatan yang diusulkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pada tahun 2022 telah diwujudkan pada satu UPI yaitu Evira Banyuwangi. 

Direncanakan pada tahun 2023, empat UPI juga akan mendapatkan program ini diantaranya Faza Fani Glagah, Berkah Kreatif Kabat, Cahaya Jaya Muncar, serta Sumber Jaya Genteng.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x