Aktivitas Kawah Meningkat, Gunung Ijen Tetap Dibuka dengan Pembatasan

- 8 Januari 2023, 21:53 WIB
Suhu air Kawah Ijen saat kondisi normal kisaran 16°C, per-5 Januari 2023 naik menjadi 45°C. Pengunjung dan penambang diharapkan waspada.
Suhu air Kawah Ijen saat kondisi normal kisaran 16°C, per-5 Januari 2023 naik menjadi 45°C. Pengunjung dan penambang diharapkan waspada. /Instagram @geoparkijen

RINGTIMES BANYUWANGI- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur mengeluarkan surat edaran yang mengatur pembatasan waktu kunjungan wisatawan Gunung Ijen.

Hal ini menyusul meningkatnya aktivitas vulkanik di Kawah Ijen dan meningkatnya status Gunung Ijen yang sebelumnya normal, naik ke level II atau waspada.

Beberapa poin dalam surat yang dikeluarkan pada 7 Januari tersebut diantaranya adalah pendakian yang biasanya dibuka 24 jam, kini baru dibuka pukul 04.00 WIB.

Baca Juga: Menyongsong Seabad NU, Pelajar PAC IPNU IPPNU Siliragung Antusias Menyambut Sholawatan dan Festival Tradisi Is

Pengunjung juga dilarang untuk turun mendekati kawah, karena seperti yang diketahui bahwa suhu kawah mengalami peningkatan.

Pada bulan Desember 2022 terukur 16°C, sementara pada tanggal 5 Januari 2023, pemeriksaan kawah menunjukkan suhu air kawah meningkat menjadi 45,6°C.

Pengunjung juga diwajibkan untuk memakai masker karena seiring meningkatnya aktivitas vulkanik di Gunung Ijen menciptakan gas-gas beracun konsentrasi tinggi.

Baca Juga: PPKM Dicabut: Omset PKL Taman Blambangan Meningkat

“Pembatasan ini berlaku sejak 8 Januari 2023 sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut,” tulis surat yang ditandatangani Kepala BKSDA Jatim Nur Patria Kurniawan.

BKSDA juga menambahkan bahwa pengumuman, persyaratan umum serta pemesanan tiket dapat diakses masyarakat melalui web resmi www.tiket.bbksdajatim.org.

Secara terpisah, Ijen Geopark juga mengungkapkan informasi serupa yaitu meningkatnya volume dan suhu air Kawah Ijen melalui laman instagram resmi mereka @geoparkijen.

Baca Juga: Sambut Kedatangan Presiden Jokowi, TNI Polri Gelar Apel Pengamanan

Mereka bahkan membuat ilustrasi apik yang menjelaskan mengenai terjadinya fenomena tersebut.

Ijen Geopark menggambarkan bahwa Gunung Ijen memiliki dapur magma di bagian bawah yang dianalogikan sebagai kompor panas, serta kawah sebagai panci yang terisi air.

Kompor tersebut kemudian memanaskan air di dalam panci hingga mendidih, sementara peningkatan volume air sendiri dipicu oleh curah hujan yang tinggi.

Baca Juga: Suhu Air Kawah Naik, Status Gunung Ijen Level Waspada

Ketua Ijen Geopark Abdillah Baraas pun menghimbau kepada penambang dan wisatawan untuk tetap mengutamakan keselamatan diri di atas segalanya.

“Silahkan datang, tapi jangan turun ke kawah. Cukup nikmati indahnya Kawah Ijen dari atas,” himbaunya kepada wisatawan.

Ia pun meminta penambang belerang untuk menghentikan sementara aktivitas penambangan jika dirasa situasi tak memungkinkan.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah