Kuasai Keahlian Mendengarkan, Atau Anda Akan Gagal Menjadi Pemimpin

- 13 September 2021, 13:50 WIB
Ilustrasi pemimpin/Penting bagi kepala sekolah untuk menguasai keahlian mendengarkan. Bagaimana jika tidak? Simak selengkapnya.
Ilustrasi pemimpin/Penting bagi kepala sekolah untuk menguasai keahlian mendengarkan. Bagaimana jika tidak? Simak selengkapnya. /Pexels/

"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat pada taqwa." (QS. Al-Maaidah : 8)

Baca Juga: Does School Kill Students' Creativy?

Keluasan pandangan menghadapi perbedaan.

Keluasan yang dalam bahasa inggris disebut wide akan membawa seseorang kepada kondisi wise (bijaksana), dan diujung proses ini hadirlah wisdom (kebijaksanaan).

Keniscayaan, perbedaan hadir terutama terletak pada how to (bagaimana cara). Dan memang rerata perbedaan hadir di wilayah cara. 

Persepsi, buku yang dibaca dan pengalaman yang beragam menjadi tiga penyebab utama perbedaan ini.

Bagi pemimpin, jika tubuh kepemimpinannya lebih kecil dari perbedaan, maka pendekatan yang dipilihnya lebih ke arah pendekatan power, bukan pendekatan kultural.

Pendekatan power menekankan pada penggunaan kekuasaan untuk menekan setiap perbedaan dengan memberikan ruang yang sangat sempit pada diskusi dan dialog.

Baca Juga: 3 Syarat Utama Pola Terbaik Yayasan dan Kepala Sekolah, Penentu Gagal atau Suksesnya Lembaga Pendidikan

"Kamu harus manut dengan saya! Karena saya adalah pemimpinmu!"

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah