Sejarah Desa Benculuk, Bagian II

- 23 Februari 2020, 16:00 WIB
Pembangunan Bengkel Kereta Api di Benculuk Era Kolonial Belanda./
Pembangunan Bengkel Kereta Api di Benculuk Era Kolonial Belanda./ /Munawir/Banjoewangi Tempo Doeloe

Baca Juga: Traingle DIamond Dipasok Listrik, Pariwisata Banyuwangi Makin Moncer

Suluk Balumbung menyebut nama-nama desa di era Prabu Danureja (1697-1736), diantaranya adalah desa Benculuk.

Pada jaman Prabu Danuningrat (1736-1764), Benculuk adalah Kemantren dan Mantri Benculuk adalah Ki Mantri Wiramanggala (Buyut Singolobok).

Melihat nama Wira dalam Wiramanggala ini, ada dua kemungkinan Ia masuk salah satu keluarga bangsawan Blambangan, kemungkinan dari dua jalur trah, yakni trah Pangeran Mas Lumajang atau trah Pangeran Wilabrata (adik Prabu Tawangalun II).

Jika dilihat dari Singo, dalam Singolobok, maka dugaan sebagai trah Pangeran Mas Lumajang lebih kuat.

Saat VOC-Belanda datang dan mulai menjajah Blambangan pada tahun 1767-1777, terjadilah Perang Semesta yang sampai beberapa kali, bahkan Belanda sampai mengirim pasukan Ekspedisi untuk menaklukkan Blambangan sampai lima kali.

Baca Juga: Nonton Film Porno, Kenali Dampaknya ke Otak

Ekspedisi pertama VOC pada tahun 1767 dalam perang melawan I Gusti Dewa Kabakaba, perang kedua tahun 1767-1768 melawan Agung Wilis, perang ketiga tahun 1771-1772 melawan Mas Rempeg, perang keempat melawan Jagalara dan para Bappa di Bayu, dan perang kelima terjadi tahun 1777 di Nusa Barong, serta perang-perang lain yang skalanya lebih kecil hingga tahun 1815.

Dalam Babad Bayu, saat perang ketiga tahun 1771-1772, yang disebut sebagai Perang Bayu, terdapat para pejuang Bayu dari Benculuk yang dipimpin oleh Ki Bekel sendiri yakni Ki Macan Jingga.

Ia terlibat penuh dalam Perang Bayu bersama Rempeg Jagapati dan Sayuwiwit.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x