AS Mengeluarkan 200 Juta Dolar untuk Senjata Pertahanan Ukraina Setelah Penembakan Rusia

- 14 Maret 2022, 18:11 WIB
AS mengeluarkan 200 juta dolar untuk senjata pertahanan Ukraina sebagaimana dalam memorandum Joe Biden kepada Menteri Luar Negeri.
AS mengeluarkan 200 juta dolar untuk senjata pertahanan Ukraina sebagaimana dalam memorandum Joe Biden kepada Menteri Luar Negeri. /Twitter/@POTUS//

RINGTIMES BANYUWANGI - Presiden Joe Biden mengesahkan bantuan tambahan dimana AS mengeluarkan 200 juta dolar untuk senjata pertahanan Ukraina, pada Sabtu.

Pejabat Ukraina meminta lebih banyak senjata tambahan untuk mempertahankan diri dari penembakan Rusia yang diklaim telah mengorbankan banyak nyawa warga sipil.

Bantuan tambahan tersebut meliputi senjata ringan, anti-tank, dan anti-pesawat senilai 200 juta dolar dan dikirimkan ke Ukraina.

Baca Juga: Bus yang Membawa Pengungsi Ukraina Terbalik di Italia, Seorang Ibu Muda Tewas

Dilansir dari laman Reuters pada 14 Maret 2022, dalam sebuah memorandum kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken, bahwa Biden mengarahkan AS mengeluarkan 200 juta dolar untuk senjata pertahanan Ukraina yang akan dikirimkan segera ke negara tersebut.

Menurut pejabat senior pemerintah, keputusan Biden membuat total bantuan keamanan AS yang diberikan untuk Ukraina menjadi 1,2 miliar dolar sejak Januari 2021, serta menjadi 3,2 miliar dolar sejak 2014, ketika Rusia mencaplok wilayah Crimea.

Dimulai pada musim gugur 2021, Amerika Serikat sendiri telah menarik dari stok senjatanya untuk memasok Ukraina berulang kali, hingga bulan Desember dan Februari.

Baca Juga: Inggris Akan Kirimkan Lebih dari 500 Generator ke Ukraina, Bantu Penyediaan Listrik

Kelompok senjata terakhir yang diberikan AS pada bulan Februari termasuk anti-armor, pelindung tubuh, senjata kecil, dan berbagai amunisi.

Menurut Blinken, AS juga akan terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan, terutama terkait dengan perang Ukraina.

“Amerika Serikat dan sekutu serta mitra kami berdiri dalam solidaritas dengan rakyat dan pemerintah Ukraina dalam menghadapi agresi Kremlin,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Sekitar 13 Ribu Pengungsi Ukraina Melarikan Diri, 7 Warga Sipil Tewas Saat Konvoi Evakuasi dari Kyiv

Blinken juga melanjutkan bahwa komunitas internasional bersatu dan bertekad untuk meminta pertanggungjawaban dari Presiden Rusia Vladimir Putin atas tindakannya di Ukraina.

Sementara itu, Rusia mengatakan bahwa mereka terlibat dalam “operasi militer khusus” yang tidak bertujuan untuk menduduki wilayah Ukraina, melainkan untuk demiliterisasi dan denazifikasi di Ukraina.

Presiden Rusia juga meminta pemimpin Ukraina untuk bersikap netral dan tidak berpihak kepada NATO dan AS.

Baca Juga: Kejam, Terkuak Tindakan Tentara Rusia Tembaki Wanita dan Anak-anak di Ukraina

Selain itu, tindakan Presiden Vladimir Putin mengambil langkah “operasi militer khusus” juga berkaitan dengan larangan warga Rusia yang berada di Ukraina untuk menggunakan bahasa Rusia serta tindakan rasisme dan diskriminasi lainnya.

Hingga sampai saat ini beberapa wilayah Ukraina berada dalam kepungan pasukan Rusia dan menyebabkan lebih dari 2,5 juta orang melarikan diri ke negara tetangga.

Ukraina telah meminta lebih banyak senjata seperti anti-tank Javelin dan rudal Stinger untuk menembak jatuh pesawat Rusia.

Baca Juga: Wanita Ukraina Tewas oleh Tank Rusia Saat Membantu Ibunya yang Sedang Sakit

Pada Kamis malam, Kongres AS menyetujui 13,6 miliar dolar digelontorkan untuk bantuan darurat Ukraina, sebagai bagian dari tindakan 1,5 triliun dolar untuk mendanai pemerintah Amerika Serikat hingga bulan September.

Selanjutnya, pada Sabtu, AS mengeluarkan 200 juta dolar untuk senjata pertahanan Ukraina dan akan dikirimkan segera.***

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah