Bangkitnya Nazi, Batalyon Azov yang Berbahaya hingga Kabar Aliran Dana dari Israel

- 16 Maret 2022, 17:16 WIB
Ilustrasi militer/ Kabar mengenai kebangkitan Nazi, Batalyon Azov yang berbahaya hingga aliran dana dari Israel di tengan invasi Rusia.
Ilustrasi militer/ Kabar mengenai kebangkitan Nazi, Batalyon Azov yang berbahaya hingga aliran dana dari Israel di tengan invasi Rusia. /Pixabay Defence-Imagery/

RINGTIMES BANYUWANGI - Kelompok paramiliter Nazi, Batalyon Azov yang berbahaya merupakan bagian dari tentara Ukraina.

Keterkaitan Batalyon Azov dengan kemiliteran Ukraina bermula sejak 2014 lalu. Saat itu sekitar 900 anggota bergabung, hingga saat ini kekuatannya pun terus bertambah.

Di tengah operasi khusus Rusia ke Ukraina yang belum juga selesai, bahkan terhitung sudah berlangsung selama tiga minggu.

Baca Juga: Pasrah Akui Gagal Join NATO, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Kibarkan Bendera Putih

Di sisi lain, militer Rusia terus bergerak maju meninggalkan jejak mayat di belakang mereka.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Kebangkitan Nyata Nazi, Batalyon Azov yang Dikenal Berbahaya hingga Dana Mengalir dari Israel

Sekira tiga juta pengungsi meninggalkan Ukraina ke beberapa perbatasan, ada Polandia, Belarusia, bahkan Turki.

Presiden Rusia, Vladimir Putin menjadikan militer Azov Neo-Nazi sebagai satu di antara alasan dirinya melakukan operasi khusus di Ukraina.

Baca Juga: Data UNICEF Menyebutkan 55 Anak Harus Kabur Tiap Detiknya Akibat Invasi Rusia ke Ukraina

Vladimir Putin menargetkan "mendenazifikasi" negara tetangga, meskipun itu dianggap sebagai alasan semu.

Akan tetapi, fakta-fakta keberadaan Neo-Nazi di Ukraina mulai terungkap. Di dalam tentara Ukraina ditemukan ada faksi-faksi yang terkait dengan ideologi Hitler.

Satu di antaranya yang terang benderang adalah Batalyon Azov. Kelompok tersebut untuk kalangan Eropa, dikenal sangat berbahaya.

Baca Juga: Penasihat Presiden Ukraina Prediksi Invasi Berakhir Mei 2022, Ditengah Keterpurukan yang Terjadi

Jika mereka bergerak, maka militer Rusia akan banyak memperhitungkan untuk melakukan serangan.

Batalyon Azov dari tentara Ukraina ini adalah organisasi paramiliter bersenjata yang terintegrasi pada tahun 2014.

Mereka masuk sebagai unit intervensi Kementerian Dalam Negeri Ukraina. Saat pendiriannya, mereka memiliki hampir 900 anggota di jajarannya.

Baca Juga: Berbekal Pengalaman Bermain Game Call of Dutty, Remaja Asal Inggris Gabung Legiun Asing Ukraina untuk Perang

Kebanyakan dari mereka adalah paramiliter yang dilatih oleh perwira tentara Israel.

Ini adalah kelompok paramiliter yang anggotanya tidak segan-segan mengakui bahwa mereka adalah xenofobia, homofobia, dan Nazi .

Biaya batalion ini ditanggung oleh oligarki Igor Kolomoisky, pemilik jaringan listrik Ukraina, yang juga memegang paspor Siprus dan Israel.

Baca Juga: Sebut Vladimir Putin Sedang Frustasi, AS: Kemungkinan Dia Akan Menggiling Ukraina Tanpa Pedulikan Warga Sipil

Azov dikaitkan dengan organisasi sayap kanan dan Nazi lainnya di seluruh dunia, seperti Frente Nacional Identitario dari Spanyol.

'Eksploitasi' mereka termasuk partisipasi mereka dalam pembantaian 2 Mei 2014, dalam serangan terhadap House of Trade Unions di Odessa atau serangan dan pembunuhan yang terjadi di Donbass.

Mereka dikenal karena membakar seseorang hidup-hidup pada tahun 2015 dan melakukan beberapa pembantaian terburuk selama konflik Ukraina.

Baca Juga: Imbas Invasi Rusia, Kota Bucha di Ukraina Luluh Lantak dan Jadi Kuburan Massal Warga Sipil

Mereka dengan bangga menampilkan simbol mereka, seperti Wolfsangel, yang mirip dengan swastika dengan latar belakang kuning.

Di Spanyol, mereka dikenal karena hubungan mereka dengan mantan pemain sepak bola Rayo Vallecano dan Real Betis Roman Zozulya.

Para pemain itu sangat simpati terhadap kelompok paramiliter seperti Batalyon Azov telah membuatnya meninggalkan klub Madrid tanpa melakukan debutnya.*** (Rizki Laelani/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah