“Meskipun orang lain menganggap mustahil bagi tiga wanita berbagi satu suami, bagi kami, itu sudah biasa, kami berbagi segalanya sejak kecil,” ujarnya lagi, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari OddityCentral, pada Rabu, 9 Maret 2022.
Natasha, Natalie, dan Nadege selalu berpikir bahwa pernikahan akan menjadi satu-satunya hal yang memisahkan mereka.
Baca Juga: Akibat Invasi Ukraina, Upaya AS dan Inggris Memboikot Minyak dan Gas Rusia Ditolak Tegas oleh Jerman
Namun setelah bertemu Luwizo, mereka menyadari bahwa mereka dapat terus hidup bersama sambil berumah tangga dengan pasangan pilihan mereka.
“Saya hampir pingsan karena terkejut. Setelah mereka mengaku saya bingung, saya tidak bisa menikahi salah-satu gadis dan meninggalkan dua lainnya,” kata Luwizo.
Sayangnya, kebahagiaan pasangan unik tersebut tidak sempurna, sebab orang tua pihak laki-laki membenci gagasan poligami yang dijalankan anaknya.
Keluarga inti terutama orang tua Luwizo bahkan tidak menghadiri upacara pernikahan mereka berempat.
Sementara itu, meski membutuhkan waktu cukup lama untuk memberikan restu, saudara perempuan Luwizo pada akhirnya mendukung keputusan tersebut.
“Awalnya ketika saya dengar kabar itu saya cuma bingung. Meskipun orang tua kami membencinya, Saya dukung keputusan dia,” ucap saudara perempuan Luwizo.***(Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran-Rakyat.com)